Gajahyang baik hati dan suka menolong Lebah dan Semut romawiki.org 23. Si Monyet Yang Nakal romawiki.org 24. Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan Cerita Fabel : Si Ulat Bulu yang Baik Hati. Ada sebuah taman labirin kecil nan elok yang menghiasi sebuah istana kerajaan yang megah. Di taman labirin itu tumbuh dan hiduplah berbagai
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Kisah Gajah Yang Baik Hati, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita. Suatu hari ada seekor Gajah. Tubuhnya tinggi, besar dan gemuk. Belalainya sangat panjang dan kuat. Sepasang gading yang besar dan kokoh. Gajah itu sangat baik hati. Ia selalu memberikan makanan kepada binatang-binatang yang kelaparan. Dan ia pun selalu memberikan pertolongan kepada mereka yang kesusahan. Baik binatang yang besar maupun binatang kecil seperti tikus dan semut. Pada suatu hari. Gajah mengadakan perjalanan jauh, ia berkeliling hutan dan bertemu dengan Harimau yang sedang kesakitan. Karena terkena pohon yang yang jatuh. ’Aduhhhh.... Gajah… gajah…., tolong aku!’’ kata Harimau menahan rasa sakit. Mendengar teriakan Harimau. Gajah itu langsung mengangkat pohon yang menghimpit tubuh Harimau dengan belalainya. ’Terima kasih kawan!’’ ucap Harimau ’Seandainya kamu tidak segera datang menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih pohon yang sangat besar. Sekali lagi terima kasih Gajah.’’ ’Kamu harus bersyukur karna masih bisa selamat dan hanya mengalami luka ringan.’’ Kata Gajah. ’Ya kamu benar Gajah. Rasanya tidak mungki ada binatang lain yang sanggup menolongku untuk mengangkat pohon sebesar itu. Selain kau.’’ ’Sudahlah kita hidup harus saling tolong menolong.’’ Meskipun Gajah memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh binatang lain tetapi Gajah tetap rendah hati. Tidak menyombongkan diri. Gajah pun pergi meneruskan perjalanannya. Tidak jauh dari tempat Harimau. Gajah bertemu seekor Kancil yang sedang asyik menikmati mentimun di kebun Pak Tani. ’Perutku sekarang sudah kenyang. Aku harus segera mencari air untuk minum.’’ Si Kancil segera meninggalkan kebun itu. Ia berjalan kearah sungai untuk minum. Setelah berjalan sampai disungai, ia tidak mendapatkan air sedikitpun. Air sungai kering sehingga tidak ada air yang dapat ia minum untuk membasahi tenggorokannya yang mulai kering. Kancil berkeliling hutan untuk mencari air minum. Kancil merasa kecewa karena pada saat tiba di pinggir rawa dan tepi danau tidak mendapatkan air sedikitpun. Satu-satunya yang belum ia kunjungi adalah sebuah kolam besar yang berada di tengah hutan.’’Sekarang aku harus segera pergi ke kolam yang besar itu. Mungkin saja disana masih banyak air yang bisa ku minum. Mungkin disana aku mendapatkan air minum yang segar!’’katanya dalam hati. Setelah beberapa saat si Kancil berjalan melewati pohon-pohon jati. Sampailah di kolam itu. ’Ternyata benar dugaanku. Masih ada air di kolam ini’’ gumam si Kancil. Sebenarnya kolam itu sangat kecil dan cukup dalam ketika musim hujan. Tetapi karena musim kemarau air kolam tersebut tinggal separo sehingga terlihat seperti kolam yang besar. Tanpa berpikir panjang si Kancil langsung terjun kedalam kolam. Ia merasa sangat gembira karena mendapatkan air minum. Ia minum dengan sepuas-puasnya. Tenggorokkanya sudah basah dan tenaganya sudah pulih kembali. Badanya kini menjadi segar. Tindakkan Kancil masuk kedalam itu merupakan tindakan yang sangat ceroboh. Ia tidak berpikir bagaimana caranya ia naik ke atas bila sudah berada di dalam kolam tersebut. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. ’Tolong.’’ Toloooonggggg..!’’ Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh sang Gajah yang kebetulan sedang berjalan melewati tempat itu. ’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’ “Aku… tolong aku..! jawab si Kancil. “Siapa kau?’’ Tanya Gajah. ’Aku.. si Kancil sahabatmu.’’ ’Kenapa kamu bisa di dalam kolam ini? Dan berteriak meminta tolong.’’ Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya. ’Tolong aku mengangkat ikan ini.’’ “Yang benar kau mendapat ikan?’’ ’Bener..benar ! aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’ ’Tapi bagaimana caranya aku turun kebawah.’’ ’Sebaiknya kamu langsung turun saja kebawah. Sebab jika tidak cepat-cepat ikan ini bisa lepas.!’’ Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti. ’Cil. Mana ikan yang kau dapatkan ?’’ ’Ada di sepasang kakiku.’’ Kata Kancil. ’Kalau aku menolongmu. Lalu bagaimana caranya aku naik dari kolam ini.?’’ Kini Kancil terdiam. Ia tidak menyangka gajah dapat berpikir sejauh itu. Tidak seperti dirinya, karena kehausan langsung terjun kedalam kolam. Tanpa berpikir akibatbya. ’Kau mau memanfaatkanku ya Cil?’’ kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?’’ Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam. ’Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran.’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. ’Waduh.. Pak Gajah. Aku mohon tolonggggg….!’’ Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. ’Toolongg.. tolongggg.’’ Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. ’Aduh gawat! Aku benar-benar akan mati kaku di tempat ini.’’ Kancil mulai membayangkan akhir hidupnya ditempat ini. Lalu Kancil berteriak dengan keras.’’ Wahai langit dan bumi! Dan seluruh binatang yang berasa di hutan. Aku bersumpah tidak akan menipu untuk kepentinganku dan keselamatanku sendiri, kecuali……! Ketika Kancil mengucapkan kata kecuali, Kancil sengaja mengecilkan suaranya sehingga hampir tidak terdengar lagi. Tak di sangka ternyata Gajah tiba-tiba muncul di tepi kolam. Ternyata Gajah tidak benar-benar meninggalkan Kancil sendirian dan sengaja menyembunyikan dirinya. Ia penasaran mendengar ucapan kancil yang terakhir. “Kecuali apa?’’ tanya Gajah penasaran. Kancil terkejut mendengar suara Gajah. ’Pak Gajah? Kau kembali lagi?’’ ’Jawab pertanyaanku Cil. Kecuali apa?’’ ’Hmm. Kecuali terpaksa untuk menyelamatkan diri. Karena aku hewan kecil yang serimg terancam oleh Harimau, Singa, Srigala, dan binatang lainnya yang jahat.’’ ’Oh begitu..?’’ sahut Pak Gajah. ’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’ ’Benar Pak Gajah.’’ ’Betul?’’ Betul Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ ’Baiklah sekarang aku akan menolonhmu Cil.’’ Kata Gajah. Gajah menjulurkan belalainya yang sangat panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata. ’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’ Sejak itu Kancil menjadi binatang yang baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti dulu yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang-binatang yang lainya Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.

Tidakada hewan yang mau membantuku," ucap sang singa. "Tentu saja! Aku akan membantumu keluar dari jebakan ini. Aku ingin membalas kebaikanmu, karena dlu engkau pernah melepaskanku" ucap tikus kecil yang baik hati itu. Mendengar ucapan tikus, singa merasa terharu. Ia tak menyangka akan ada hewan yang menganggapnya baik hati.

Tolongtangtugas – Mau baca Dongeng Gajah yang Baik Hati, juga Lengkap Dengan Kesimpulan dan Tokohnya, baca saja dongeng kak Rasyid di sini. Malam ini kak Rasyid akan membuat cerita dongeng baru untuk kalian. Sebuah dongeng yang mengajarkan kita bersama untuk senantiasa berlaku baik. Gajah yang gembul dalam cerita nanti akan menjadi tokoh utamanya. Disamping itu, ada tokoh lain yang akan menghiasi ceritanya, sehingga kisah hewan dengan belalainya yang panjang ini menjadi semakin menarik. Dongeng Gajah yang Baik Hati Simak kisah lengkapnya di bawah ini Gajah Gembul Berhati Mulia Nono adalah gajah muda yang gembul. Usianya sekitar 7 tahun. Di usianya sekarang, tinggi Nono sudah satu setengah meter lebih dengan belalai yang mejuntai di depan. Kaki-kakinya kuat saat menapak permukaan tanah. Dengan kondisi tubuhnya yang besar, ia nampak seperti hewan raksasa diantara kawanan hewan di Padang Rumput Nirwana. Di Padang rumput itu, ada banyak sekali hewan-hewan seusia Nono. Ada Balqis si rusa, Bono si kancil, Bimbim si harimau dan masih banyak lagi. Suatu hari, Nono, Bono dan Bimbim berencana melakukan perjalanan. Mereka akan pergi ke Danau Satuari. Lokasinya tak jauh dari tempat tinggal mereka bertiga. Sekitar 2 Kilometer jauhnya jika ketiganya berjalan. Hari pun telah ditentukan. Minggu pagi jam mereka akan berangkat ke Danau Satuari. Danau itu memang dipilih sebagai tempat berlibur anak-anak hewan tiap hari Minggu. Tempatnya sejuk, airnya jernih serta menyegarkan. Di tempat itu, Nono, Bono dan Bimbim bisa duduk-duduk atau mandi di dalam air. Pepohonan yang mengitari danaunya memberikan keteduhan bagi hewan yang bermain. Yang menarik adalah pemandangan di danau Satuari membuat para binatang betah berlama-lama disana. Itulah alasan kenapa ketiganya memilih pergi kesana. Jam pagi mereka berangkat. Jalan-jalan setapak dilewati dengan gembira. Ketiganya pun tiba di sebuah persawahan dan berjumpa dengan pak Tani. Nono “Pak Tani, kenapa mukanya sedih?” Tanya Nono Pak Tani “Bapak ingin memindahkan rumput dalam karung ini ke atas sepeda. Tapi bapak tidak kuat mengangkatnya!” Jawan pak Tani Nono “Mari, Nono bantu mengangkatnya, pak.” Balas Nono Melihat pak Tani yang tampak murung. Nono membantunya mengangkat karung pak Tani itu. Dia membantu si bapak mengangkat rumput ke atas sepeda milik pak Tani. Alhasil, petani tadi bisa membawanya pulang sebagai pakan sapi di rumahnya. Perjalanan pun kembali dilanjutkan. Kali ini Nono, Bono dan Bimbim menjumpai pohon yang tumbang. Pohon itu menghalangi mereka melewati jembatan penghubung menuju ke danau Satuari. Banyak hewan yang sulit melewati pohon yang tumbang tadi. Bono dan Bimbim kemudian meminta Nono membantu para binatang, agar mereka bisa melewati jembatan seperti biasa. Bono “Nono, kamu bisa membantu memindahkan pohon tumbang ini, kan?” Tanya Bono Bimbim “Iya, Nono. Kasihan mereka tidak bisa jalan.” Melihat kejadian itu, Nono pun tidak tega. Dia memindahkan pohon yang tumbang ke pinggir jalan agar jembatan bisa dilalui dengan normal. Dengan tubuhnya yang besar dan kekuatan otot belalainya, Nono dengan mudah dapat memindahkan batang pohon yang tumbang. Para hewan dan pejalan kaki yang lain pun tertolong berkat kebaikan si gajah. Setelah melewati jembatan itu, tiga hewan yang bersahabat tadi hampir sampai ke danau Satuari. Tinggal 200 meter lagi mereka akan sampai pada lokasi. Namun, tiba-tiba kejadian tak terduga dialami Bono si kancil. Kakinya tak sengaja terperosok dalam lubang. Bono merintih kesakitan. Kaki kancil itu terkilir sehingga kesakitan saat melanjutkan perjalanan. Akhirnya, ketiganya memutuskan beristirahat sebentar. Dengan telaten kedua sahabat Bono, Nono dan Bimbim, mengobati kakinya. Bimbim meminta Bono meluruskan kakinya sembari memijat kaki yang terkilir. Tak beberapa lama kemudian, sakit di kaki Bono membaik. Kondisi Bono yang kurang baik, membuat sahabatnya iba. Nono pun akhirnya memutuskan untuk membantu temannya itu. Dia menaikkan Bono ke punggungnya dan melanjutkan perjalanan ke danau Satuari. 10 menit setelah Bono dipanggul Nono, mereka pun tiba di danau Satuari. Ketiganya melepas lelah dengan senanganya. Lelahnya perjalanan dan beberapa kejadaian di perjalanan tadi terbalas dengan pemandangan di sana. Rindangnya pohon-pohon membuat suasana sedih dan sakit yang dialami Bono makin berkurang. Bono beruntung memiliki teman seperti Nono yang baik hati. Dia tidak segan memberi pertolongan pada siapa saja, termasuk dirinya. Jika tidak ada Nono, mungkin perjalanan mereka tidak akan sampai ke danau. Karena tidak ada yang bisa memanggul tubuh Bono hingga ke danau. Bimbim pun juga berpikir begitu terhadap Nono si gajah yang baik itu. Dia adalah sahabat yang patut untuk ditiru. Mulai dari pak Tani, pohon yang tumbang hingga kejadian kaki Bono yang terkilir, Nono selalu memberikan pertolongannya. Pesan Moral Jadilah manusia yang penolong, memberi manfaat bagi sesama. *Tamat* Kesimpulan Cerita Gajah yang Baik Hati Dari cerita di atas, kesimpulan yang bisa diambil adalah watak tokoh Nono yang baik hati memberikan inspirasi bagi teman-temannya. Di usianya yang masih 7 tahun, Nono sudah memiliki karakter penolong yang kuat. Hal itu dibuktikan dengan ringannya ia memberikan pertolongan pada mereka yang membutuhkan. Selain itu, Kedua sahabat si gajah, Bono dan Bimbim juga memiliki karakter yang sama dengan Nono. Mereka berdua mempunyai jiwa empati saat melihat makhluk lain membutuhkan pertolongan. Tokoh Dalam Cerita Gajah yang Baik Hati Seperti yang kita baca pada kesimpulan tadi, bahwa tokoh dalam cerita gajah yang baik hati ini adalah Nono Gajah yang baik hati Bono Sahabat si gajah Bimbim Sahabat si gajah Juga ada tokoh lain dalam alur ceritanya seperti; Pak Tani dan Balqis. Demikianlah Cerita Gajah yang Baik Hati karya kak Rasyid kali ini. Semoga dapat memberikan manfaat yang baik bagi pembaca di sana serta menghibur pecinta dongeng di Nusantara. Terakhir, jangan lupa membaca dongeng kak Rasyid yang lain seperti Dongeng Ikan, Gajah dan Semut serta Dongeng Katak yang sudah kak Rasyid tulis sebelumnya. Selamat membaca. Salam hangat Suatuhari, ada seekor Gajah. Tubuhnya tinggi, besar, dan gemuk. Gajah tersebut memiliki belalai yang sangat panjang dan kuat serta sepasang gading yang besar dan kokoh. Gajah itu sangat baik hati. Ia selalu memberikan makanan kepada binatang-binatang yang kelaparan. Dan ia pun selalu memberikan pertolongan kepada mereka yang kesusahan.
KemudianToti mendengar ada yang memanggil namanya dan mengguncang-guncang tubuhnya. "Toti, bangun Nak, bangun," suara Ayah membangunkan Toti dari mimpi. Toti yang melihat ayahnya segera memeluknya. "Ayah, Toti tadi mimpi Bulang Yah," kata Toti. Ayahnya menenangkan Toti dan mengusap-usap punggungnya.
Disebuah hutan, tinggal sekumpulan gajah. Gajah-gajah itu hidup dengan memakan buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalam hutan itu. Setiap hari gajah-gajah itu akan bergerak dalam kumpulan dan mencari makanan bersama-sama. Gajah yang paling tua bernama Roko. Ia menjadi ketua kumpulan. "Kamu semua kena ingat, kita mesti bergerak bersama
CERITANAGA YANG ADA DI BALI. Tradisi Legenda naga tersebar di berbagai belahan dunia, di Bali, kisah terlibatnya sang naga dalam terbentuknya pulau Bali ada dalam dua kisah. Yang pertama, diawali menceritakan Sri Jayengrat, raja di sebuah negeri yang memiliki kekuasaan luar biasa. Menjadi tanda betapa bali memiliki berbagai kisah yang dapat bertanding dengan kisah-kisah legendaries di dunia.
Jawaban: Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam cerita merupakan tokoh protagonis, yaitu Ki Sapa Wira, Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok, dan Sultan Agung. Semua tokoh tersebut tidak menunjukkan sifat buruk. Jadi, dalam cerita tersebut tidak terdapat tokoh antagonis. Lihat soal selanjutnya, buka disini: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 96 97 98 99. DongengGajah Yang Baik Hati. 2 minute read. Pada suatu hari ada seekor gajah yang sangat baik, tubuhnya tinggi, besar dan gemuk, belalainya sangat panjang dan kuat, sepasang gading yang kuat dan kokoh, gajah itu sanagat baik hati, dia selalu memberi makan binatang-binatang yang kelaparan, ia pun selalu memberikan pertolongan pada mereka yang
  1. Тሤфօյխра էκ
  2. ጀуվ д
66fLGCn.
  • d3xcezcmg7.pages.dev/447
  • d3xcezcmg7.pages.dev/140
  • d3xcezcmg7.pages.dev/367
  • d3xcezcmg7.pages.dev/182
  • d3xcezcmg7.pages.dev/219
  • d3xcezcmg7.pages.dev/337
  • d3xcezcmg7.pages.dev/404
  • d3xcezcmg7.pages.dev/120
  • cerita gajah yang baik hati