Unsurtransisi periode keempat dan senyawa­-senyawanya umumnya bersifat paramagnetik. Feromagnetik hanya diperlihatkan oleh beberapa logam, yaitu besi, kobalt, dan nikel, serta logam-logam paduan tertentu. Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. Zat yang bersifat paramanetik mempunyai setidaknya satu elektron tidak
1. Uraikan dan jelaskan setiap unsur-unsur pendidikan yang anda ketahui ! Jawab Unsur-unsur pendidikan yang saya ketahui adalah sebagai berikut Peserta didik adalah subjek didik dalam proses pendidikan. Peserta didik sering disebut juga siswa/i, murid, ataupun pelajar. Peserta didik telah dianugerahi potensi fisik dan psikis sejak lahir. Dan potensi-potensi itu harus dikembangkan menjadi potensi yang berguna untuk kedepan nya. Setiap peserta didik memiliki keunikan karakter masing-masing. Setiap fase yang dialami peserta didik itu berbeda-beda. Dan setiap fase itu akan mengalami peningkatan. Sehingga akan membuat peserta didik itu mengalami proses kedewasaan. Selain itu peserta didik juga membutuhkan bimbingan individual dan manusiawi untuk bisa menghadapi semua permasalahan yang akan dihadapi dalam kehidupan ini. Pendidik adalah seseorang yang bertugas untuk mendidik peserta didik untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Pendidik juga sering disebut guru atau dosen. Pendidik juga harus mempunyai sikap kewibawaan dan tanggung jawab. Karena pendidik harus bisa menjadi tauladan yang baik untuk peserta didik. Selain itu pendidik juga harus bisa merealisasikan cita-cita dan pandangan hidupnya secara konkret kedalam kehidupan sehari-hari melalui tingkah laku dan perbuatannya. Pendidik juga merupakan pendukung norma-norma yang ada dan harus bisa mentransformasikanny kepada peserta didik. Karena peserta didik membutuhkan bimbingan, perlindungan, bantuan dari pendidik. Peserta didik akan senang apabila memiliki seorang pendidik yang memiliki rasa kasih sayang, peduli, perhatian, ketulusan dalam mendidik dan melindungi para peserta didik dari berbagai hal yang kurang baik. Jadi, pendidik harus memiliki sifat-sifat tersebut. - Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik Interaksi edukatif antara peserta didik dengan pendidik adalah suatu proses hubungan komunikasi tentang pendidikan yang terjadi secara langsung antar pendidik dan peserta didik. Proses ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta didik. Materi pendidikan tidak hanya sebatas materi inti saja, tetapi juga ada materi muatan lokal. Materi inti adalah materi tentang pengetahuan akademik. Contohnya yaitu pelajaran bahasa inggris, matematika, sosiologi, sejarah, dan lain-lain. Sedangkan materi lokal adalah materi yang membahas tentang kemampuan non akademik. Contohnya ekstrakurikuler, kerajinan, tata boga dan lain-lain. Materi-materi itu diberikan kepada para pendidik dengan tujuan untuk membuat para peserta didik memiliki ilmu pengetahuan yang luas, dan juga memiliki kemampuan yang trampil dalam segala bidang. - Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan Konteks yang dapat mempengaruhi pendidikan terbagi mejadi dua bagian yaitu Alat dan metode merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Karena keduanya saling berhubungan satu sama lain. Alat merupakan penunjang dari metode yang digunakan. Sedangkan metode adalah cara pembelajaran yang harus didukung dengan alat-alat tersebut. Alat pendidikan terbagi menjadi dua bagian yaitu preventif dan kuratif. Yang dimaksud dengan preventif adalah pencegahan. Pencegahan itu betujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya larangan tentang berbuat kasar, batasan tentang pergaulan, peringatan untuk tidak merokok dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud kuratif adalah memperbaiki. Misalnya ajakan untuk berbuat kebaikan, dorongan untuk menjadi lebih baik, motivasi untuk bangkit dari kesalahan ataupun kegagalan dan lain-lain. Dalam proses pendidikan, pendidik diharapkan untuk tidak pernah berbuat kasar dengan menggunakan fisik maupun psikis. Karena itu akan menimbulkan trauma kepada peserta didik. Dan bahkan, peserta didik tidak akan menyadari kesalahannya apabila diperlakukan kasar. Mungkin mereka akan melawan dan akan terus-menerus berbuat kesalahan yang sama dengan sengaja. Kaena pada dasarnya, peserta didik itu masih membutuhkan bimbingan, kasih sayang, dan perlindungan dari pendidik. ü Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan terbagi menjadi tiga bagian yaitu Keluarga merupakan pusat utama dalam pendidikan. Karena keluarga memiliki hubungan sedarah. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak. Sedangkan keluarga besar terdiri dari kakek, nenek, kakak/adik ipar, paman, bibi dan lain-lain. Fungsi dan peranan keluarga sangat penting dalam pendidikan. Karena suasana kehidupan keluarga merupakan tempat sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang-seorang pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga itu merupakan tempat pendidikan yang sempurna dalam pembentukan kepribadian yang utuh, bukan hanya untuk kanak-kanak tetapi juga bagi para remaja. Sekolah merupakan suatu sarana yang sengaja dibuat untuk melaksanakan pendidikan agar tercapai secara optimal. Karena tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke sekolah-sekolah formal. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Disekolah, peserta didik diajarkan untuk menanamkan budi pekerti yang baik, menulis, membaca, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan. Selain itu sekolah juga memberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan lain sebagainya. Masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah dimulai beberapa waktu ketika anak-anak telah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian pengetahuan, sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga sisi, yaitu ü Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan. ü Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat. ü Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang by design, maupun yang dimanfaatkan utility. 2. Perbedaan karakteristik pada peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipahami oleh pendidik. a. Perbedaan dalam hal apa saja yang harus diketahui dan dipahami oleh pendidik ? Jelaskan ! Jawab Perbedaan-perbedaan peserta didik yang harus diketahui oleh pendidik adalah sebagai berikut ü Perbedaan vertikal yaitu perbedaan pada segi fisik setiap individu. Misalnya tinggi-sedang-pendek, gemuk-sedang-kurus, sehat-tidak sehat dan lain sebagainya. ü Perbedaan horizontal yaitu perbedaan pada segi psikis dan sosial setiap individu, Misalnya Kemampuan, bakat, minat, emosi, hasil belajar dan lain sebagainya. Perbedaan individu diatas dipengaruhi oleh 1 faktor keturunan bakat dan 2 faktor lingkungan. Perbedaan ini merupakan hal penting yang harus diketahui oleh pendidik karena perbedaan ini dapat digunakan oleh pendidik untuk menentukan metode belajar yang tepat dalam proses belajar mengajar dikelas. Pendidik haruslah teliti dalam mencari dan menemukan perbedaan yang ada pada siswa, terutama perbedaan-perbedaan yang menonjol. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar dan dalam memberikan pelayanan terhadap siswa agar mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang ada dimiliki oleh siswa. b. Bagaimana cara menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, agar pendidik dapat menghargai setiap karakteristik peserta didik yang ada dikelas ? Jawab Setiap peserta mempunyai otak yang unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik kemampuan, minat dan bakatnya. Untuk menghargai keunikan dan perbedaan tersebut adalah dengan cara menghargai adanya perbedaan gaya belajar. Pendidik dalam pembelajaran harus mengetahui dan memahami keunikan dan perbedaan yang ada pada setiap peserta didik sehingga guru bisa memberikan sebanyak mungkin pendekatan gaya belajar. Sehingga dalam pembelajaran pendidik tidak hanya berada di kelas saja karena ada peserta didik yang gaya belajarnya suka belajar dengan berinteraksi, bereksplorasi dan mengobservasi seperti kunjungan ke lapangan, situasi-situasi nyata dan eksperimen. Selain itu pendidik juga bisa menerapkan budaya bertanya didalam proses belajar mengajar. Agar para peserta didik terlatih untuk bertanya dan bisa menimbulkan sikap kritis. Jadi, pendidik harus menerapkan metode belajar yang berbeda setiap pertemuannya. Karena dengan seperti itu, para peserta didik tidak akan merasa bosan dan pendidik juga akan mengetahui serta bisa menghargai perbedaan karakteristik para peserta didik. Disamping itu juga, akan tercipta keadilan bagi para peserta didik dalam proses belajar mengajar. 3. Perkembangan IPTEK Ilmu Pengetahuan Teknologi, globalisasi dan perkembangan arus informasi yang semakin cepat menentukan sosok masyarakat masa depan. Bagaimana seharusnya pendidikan itu dirancang untuk mengantisipasi hal tersebut ? Jawab Berikut ini adalah beberapa upaya pendidikan untuk mengatasi perkembangan IPTEK, globalisasi, dan perkembangan arus informasi yang semakin cepat ü Memberikan bekal ilmu agama yang lebih. Sehingga memperkuat iman para peserta didik. Dan para peserta didik juga akan tau mana hal yang baik dan yang buruk dalam penggunaan teknologi yang semakin lama akan semakin canggih. ü Pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri. ü Pemberian dukungan bagi perkembangan bagi masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh. ü Memberikan pembekalan ilmu pengetahuan tentang teknologi. Agar para peserta didik tidak buta sama sekali dengan alat teknologi. 4. Belakangan ini penyelenggaraan UN Ujian Nasional telah menjadi sorotan publik. Hal ini menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat. a. Jelaskan analisa anda, dilihat dari segi kekurangan dan kelebihan dari penyelenggaraan UN ! Jawab Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan dari penyelenggaraan UN ü UN dapat menggambarkan indikator kondisi pendidikan di Indonesia secara umum, artinya lembaga pendidikan internasional UNESCO dll dapat mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia melalui UN. ü UN dapat memacu sekolah, dinas pendidikan Provinsi dan Kab/Kota untuk berkompetisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. ü UN dapat memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga guru senantiasa meningkatkan kompetensinya untuk menuju guru yang professional. ü UN juga dapat memotivasi siswa untuk terus belajar sehingga mampu meraih nilai UN yang tinggi. Artinya disini dengan dilaksanakannya UN dapat membelajarkan siswa sehingga mampu berkembang secara optimal dalam mengembangkan potensinya. ü Standar nilai UN sama di seluruh Indonesia, sementara kondisi baik sarana prasarana, guru, input siswa di setiap daerah terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Contohnya persamaan antara sekolah yang berada dikota besar yang sudah banyak memenuhi standar baik dari segi sarana, prasarana, guru dan lain-lain dengan sekolah-sekolah yang ada didesa terpencil yang masih jauh dari kata layak. ü Dengan dilaksanakannya nilai UN sebagai syarat kelulusan akan menimbulkan kompetisi yang tidak sehat. Hal ini terjadi karena UN masih dijadikan standar apakah pendidikan di suatu sekolah itu berkualitas atau tidak. Tingginya nilai UN di sekolah atau daerah masih dianggap sebagai gambaran kualitas pendidikan disekolah/daerah tersebut. Hal ini akan mendorong sekolah/daerah melakukan kecurangan UN. ü Pemanfaatan Anggaran Dana yang mubadzir sia-sia. Pelaksanaan UN menghabiskan dana yang tidak sedikit baik dari perencanaan, pelaksanan UN misalnya pencetakan naskah soal, pengawalan naskah soal, kepengawasan, tim independen, dan lain lain. Sementara hasil yang dicapai UN tidak mampu menjamin gambaran pencapaian kompetensi peserta didik yang sebenarnya sesuai dengan tujuan UN itu sendiri. ü UN merupakan penilaian yang sifatnya temporal sesaat dan hanya menilai 1 aspek saja, namun menentukan kelulusan. Hal ini bertentangan dengan penilaian berbasis kelas PBK yang menitikberatkan penilaian selama proses pembelajaran yang seharusnya lebih menentukan syarat kelulusan karena dilaksanakan secara kontinu. Menurut analisa saya, penyelenggaraan UN di Indonesia harus lebih dipertimbangkan lagi. Karena ditinjau dari segi kelebihan dan kelemahannya UN terdapat banyak hal-hal yang akan menimbulkan hal-hal negatif. Seperti kecurangan dalam mengisi naskah soal, membuat para peserta didik takut menghadapi ujian dan lain-lain. Karena ujian merupakan penentuan kelulusan para peserta didik. b. Menurut anda, bagaimana sistem pendidikan yang sesuai di Negara ini ? Jawab Sistem pendidikan yang sesuai di Indonesia yaitu sebuah sistem yang mampu membangkitkan vitalitas murni sebagai manusia merdeka, mandiri, berprestasi, aktif dan kreatif serta produktif. Tuntutan kepemilikan ilmu pengetahuan teknologi menuntut mental yang berbeda jauh dengan karakter bangsa yang berkebudayaan santai. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan mental disiplin sendiri, yang berakar pada etos kerja. Oleh karena itu, strategi dan program pendidikan sejak awal bagi bangsa Indonesia semestinya lebih mengutamakan mengubah mental santai itu. Agar setiap murid menjadi manusia yang berkualitas. Karena memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan yang terlatih, semangat yang kuat, serta displin yang tinggi. Selain itu, seharusnya pemerintah tidak boleh menyamakan nilai-nilai akademik disetiap sekolah. Sudah sama-sama kita ketahui, bahwa setiap sekolah yang ada di indonesia ini memiliki sarana, prasarana, serta mutu yang berbeda-beda. Ada yang memiliki semua itu dengan kualitas yang baik, namun ada pula yang kurang baik. Jadi, saya pikir sistem yang ada di indonesia saat ini belum layak dikatakan adil. Untuk mewujudkan keadilan itu, pemerintah seharusnya bisa mengerti dan memahami perbedaan-perbedaan disetiap sekolah. Disamping itu, perlu juga dilaksanakan kebijaksanaan untuk mengurangi jurusan bidang studi yang tidak relevan dan fungsional supaya tidak terjadi pemborosan dana yang terus menerus. Dana yang dihemat itu dapat digunakan untuk meningkatkan mutu sarana perguruan tinggi yang banyak jumlahnya seperti dewasa ini tidak menunjukkan tingginya tingkat kecerdasan dan ilmu pengetahuan serta kebudayaan bangsa Indonesia, yang selalu dinilai ialah mutu dari hasil produknya.
Paragraf- Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh : Didalam sebuah buku tentang apa pun itu pasti anda akan menemukan paragraf setiap tulisan-tulisan yang ada dibuku. Tapi tahukah anda apa yang dimaksud dengan paragraf ??? Jika anda belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com. Karena pada kesempatan kali ini akan membahas tentang pengertian
Contoh Soal Pilgan Tentang Pengantar Pendidikan1. Maju mundurnya ekonomi suatu negara terletak pada maju atau tidaknya pendidikan di negara tersebut, hal ini membuktikan bahwa pendidikan merupakan salah satu landasan ekonomi dan memandang pendidikan sebagai ....a. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayanib. Human invesmentc. Deviant behaviourd. Pranata sosial2. Pak Masjuki dan Istri adalah seorang guru, gaji bulanannya hanya pas-pasan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya yang empat orang itu, namun semua anaknya bersekolah di sekolah negeri sampai kuliahnyapun demikian. Sekarang kedua anak tertuanya sudah bergelar master dan sudah bekerja pada kantor pemerintah. Anak ketiganyapun telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri terkenal. Keberhasilan keluarga pak Masjuki disebabkan oleh ....a. Mereka berasal dari keluarga guru yang hidupnya pas-pasanb. Anak-anaknya menjadi pintar karena semuanya bersekolah di sekolah negeric. Dibiayai dengan uang yang diperoleh secara halald. Semua anak-anaknya dididik secara prihatin dan secara kebetulan mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata3. Bentuk keluarga dibedakan atas keluarga patriarhat, keluarga matrilineal, keluarga patrilineal, dan keluarga equaliterian. Semua bentuk keluarga tersebut dibedakan berdasarkan ....a. Garis keturunanb. Pemegang kekuasaanc. Bentuk perkawinand. Keutuhan keluarga4. Secara umum, tujuannya adalah memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan dari ....a. Instruksional umumb. Instruksional khususc. Pendidikan nasionald. Pendidikan sekolah5. Idris Sardi adalah pemain biola terkenal di Indonesia, tetapi kepiawaiannya bermain biola tidak satupun yang menurun kepada anak-anaknya. Salah satu penyebabnya adalah tidak satupun anak-anak Idris Sardi yang memiliki bakat bermain musik. Contoh di atas merupakan pendapat dari aliran pendidikan menurut ....a. Nativismeb. Empirismec. Konvergensid. Behaviour6. Pranata sosial adalah sebagai suatu sistem peran dan norma sosial yang saling berhubungan dan terorganisasi disekitar pemenuhan kebutuhan atau fungsi sosial yang penting. Pernyataan di atas dikemukakan oleh ....a. Peter L. Bergerb. Komblumc. Theodorson. Piaget7. Landasannya merupakan seperangkat asumsi yang bersumber dari hasil studi dan disiplin ilmu yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktek pendidikan. Pernyataan tersebut merupakan landasan dari ....a. Psikologib. Sosiologic. Antropologid. Pedagogik8. Manakah pernyataan di bawah yang merupakan landasan historis pendidikan Indonesia ....a. Zaman pengaruh Spanyol dan Portugisb. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945c. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003d. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 19909. Aliran ini berimplikasi terhadap pendidikan, khususnya bidang sains dan matematika. Aliran ini merupakan aliran filsafat yang tema utamanya berkaitan dengan hakikat pengetahuan. Aliran yang dimaksud adalah ....a. Perenialismeb. Progresivismec. Kontruktivismed. Esensialisme10. Pada masa ini pendidikan dianggap sebagai hak semua orang, oleh sebab itu pendidikan bersifat demokratis, dan tidak otokratis. Pendidikan pada masa ini tidak mengenal kurikulum, kalaupun ada kurikulumnya tidak tertulis. Situasi pendidikan seperti ini terdapat pada zaman kerajaan ....a. Hindu - Budhab. Islamc. Pengaruh Portugis dan Spanyold. Kolonial Belanda11. Selain jiwa UUD 1945 yang dijadikan landasan konstitusi pendidikan pada periode awal kemerdekaan 1945 - 1950, terdapat Undang-Undang lain yang digunakan, yaitu ....a. UUD RIS Tahun 1950b. UU Nomor 7 Tahun 1950c. UU RI Nomor 12 Tahun 1954d. UU RI Nomor 4 Tahun 1950 de fakto12. Menurut Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, bahwa kaum pendidik hanya dapat menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan-kekuatan lahir batin agar dapat memperbaiki lakunya bukan dasarnya hidup dan tumbuhnya kodrat alam. Dari pernyataan di atas, implikasinya bagi guru adalah ....a. Semua sarana, materi pendidikan, dan cara-cara mendidik harus dipilih sesuai dengan hakikat peserta didikb. Semua guru harus menguasai berbagai kompetensi mengajarc. Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan faktor perkembangan peserta didikd. Media pembelajaran yang digunakan guru harus tepat dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa13. Salah satu kendala yang dihadapi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan nasional adalah ....a. Masih rendahnya relevansi pendidikanb. Terbatasnya jumlah guru yang bermutuc. Masih tingginya angka putus sekolah yang merupakan bagian dari tantangand. Kurangnya peranan dunia usaha dalam pendidikan nasionalJawaban1. b. Human invesment2. d. Semua anak-anaknya dididik secara prihatin dan secara kebetulan mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata3. b. Pemegang kekuasaan4. d. Pendidikan sekolah5. a. Nativisme6. c. Theodorson. c. Antropologi8. a. Zaman pengaruh Spanyol dan Portugis9. c. Kontruktivisme10. b. Islam11. d. UU RI Nomor 4 Tahun 1950 de fakto12. a. Semua sarana, materi pendidikan, dan cara-cara mendidik harus dipilih sesuai dengan hakikat peserta didik13. b. Terbatasnya jumlah guru yang bermutu
Tapisecara mendalam Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai landasan yang betul-betul kuat dalam kehidupan kita, yaitu : Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima konsep ini disebut juga unsur dasar Pancasila - Pertanyaan Tentang Filsafat Pancasila. Pada garis besarnya seluruh pandangan hidup itu tanpa terkecuali
Pertanyaan untuk Ditanyakan Selama Pengembangan Kurikulum Dalam lingkungan pendidikan, kurikulum adalah kata yang dapat menimbulkan berbagai jenis reaksi. Semua kurikulum memiliki tujuan yang sama yaitu dirancang untuk membantu siswa belajar. Bagaimana masing-masing sekolah menggunakan dan menerapkan kurikulum sangat berbeda dan unik, tergantung pada kebutuhan siswa, fakultas, staf, dan masyarakat di mana sekolah tersebut melayani. Terlepas dari lokasi atau pilihan kurikulum, pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan bagian penting bagi keberhasilan setiap siswa di sekolah. Apa itu Pengembangan Kurikulum? Terlepas dari pengalaman mengajar Anda, pendidik tahu bahwa kurikulum yang efektif dan baik adalah komponen penting mutlak untuk memberikan pengajaran dan pendidikan yang sukses secara keseluruhan. Istilah “kurikulum” dapat berarti hal yang berbeda, tetapi terutama, bagi guru, kurikulum adalah keseluruhan rencana keseluruhan untuk kursus mereka, termasuk standar, tujuan pembelajaran, strategi pengajaran yang digunakan, penilaian, dan bahan. Untuk sekolah atau kabupaten, kurikulum dapat berarti pendekatan berbasis standar untuk proses pembelajaran secara keseluruhan. Misalnya, sebuah sekolah mungkin merupakan lembaga yang berfokus pada STEM atau STEAM, dengan kurikulum berdasarkan pembelajaran berbasis proyek atau berbasis masalah dengan desain pengalaman yang sarat dengan sains, teknik, dan matematika. Pendekatan ini akan menjadi kurikulum pembelajaran mereka dan akan mendorong jenis kursus yang dapat diambil siswa. Satu hal yang pasti tentang kurikulum dan perkembangan selanjutnya—tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua dalam hal lingkungan belajar. Pertanyaan untuk Ditanyakan Selama Proses Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum adalah proses multifaset, dengan proses yang tepat bervariasi dari satu sekolah atau sistem pendidikan ke yang berikutnya. Namun, pada intinya, kerangka pengembangan kurikulum mencakup analisis, pembangunan, implementasi, dan evaluasi. Selama proses ini, gagasan perbaikan terus-menerus perlu jelas. Tantangan kurikulum datang ketika ide-ide yang lelah dan usang menjadi stagnan. Sebagai pendidik, rencana pengajaran kita harus sering ditinjau, direvisi, dan diperbarui ketika kebutuhan baru dan berbeda muncul. Perubahan kurikulum seringkali diperlukan berdasarkan penemuan baru, inovasi dalam praktik terbaik, atau, seperti yang kita semua alami, pergeseran gaya belajar dari tatap muka ke jarak jauh ke instruksi hibrida selama pandemi. Untuk mempertahankan pengetahuan terkini dan terkini tentang pengembangan kurikulum, beberapa pertanyaan dapat diajukan untuk menjaga kesetiaan dan integritas kurikulum. Apa itu Struktur Kebijakan dan Pengawasan? Saat mengembangkan kurikulum, komponen kunci harus ditangani sebelum memulai. Pertama, apakah ada struktur pengambilan keputusan untuk menentukan apa yang tertulis, diajarkan, atau diuji? Hal ini dapat diselesaikan dengan membentuk komite kurikulum di mana visi kurikulum terbentuk, yang dapat mencakup tujuan yang jelas dan komitmen tertulis untuk memandu pengembangan kurikulum. Akhirnya, bagian kebijakan dan perencanaan sangat penting, di mana kebijakan tertulis yang memastikan akses semua siswa ke sumber daya jelas, bersama dengan rencana komunikasi tentang bagaimana kurikulum akan diajarkan, dan perubahan apa pun di masa depan. Apakah Ada Aksesibilitas dan Dukungan? Mengembangkan kurikulum tidak berhenti setelah komponen dibuat. Agar pengembangan kurikulum dapat dimanfaatkan secara maksimal, aksesibilitas dan dukungan harus jelas, termasuk rencana kesetaraan, inventarisasi dan penilaian kebutuhan, rencana peluncuran, pengembangan profesional awal, dan dukungan berkelanjutan. Bisakah Semua Siswa Menggunakan Kurikulum? Bagian yang paling penting untuk kurikulum apapun adalah kedalaman dan ruang lingkup dampak untuk semua siswa. Secara khusus, kurikulum harus membahas dan memperjelas apa yang harus diketahui dan dapat dilakukan oleh setiap siswa berdasarkan kemampuan mereka. Pengajaran yang paling sukses datang dari hasil belajar yang didefinisikan dengan jelas dan bukti selanjutnya bahwa pembelajaran telah terjadi. Apakah Sesuai dengan Standar Negara? Kurikulum yang sukses lebih dari sekadar memanfaatkan buku teks, yang dengan sendirinya bisa ketinggalan zaman. Kurikulum sekolah harus ketat dan selaras dengan standar negara bagian, dengan berbagai bentuk modalitas dan strategi pembelajaran yang ada. Kurikulum harus menginspirasi pembelajaran yang menarik dengan mempertanyakan, menganalisis, mensintesis, dan tingkat pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam. Seberapa Relatif dan Terkini Kurikulumnya? Kurikulum yang hebat mengikuti dunia yang terus berubah dan tidak pernah merupakan inisiatif yang selesai. Merevisi kurikulum secara teratur memungkinkan peninjauan dan penambahan topik baru yang terkini dan relevan. Kurikulum dapat memainkan peran penting dalam memungkinkan pendidik untuk mengikuti tren yang terus berkembang dalam pendidikan dan kebutuhan siswa, termasuk teknologi dan keahlian baru yang dibutuhkan untuk bersaing dalam ekonomi global. Apakah Ini Beragam dan Inklusif untuk Semua Siswa? Untuk pendidik yang melayani kaum muda, pertanyaan seputar perspektif dan pengalaman harus berperan dalam memilih atau mengembangkan kurikulum, termasuk penggunaan sumber daya luar atau membuat sendiri. Keragaman perspektif yang terwakili dalam kurikulum penting memberikan siswa pandangan penuh tentang sejarah dan memberi mereka akses penting ke pengalaman inklusif dan beragam yang dapat berdampak positif bagi mereka di hampir setiap aspek perkembangan mereka. Kurikulum yang inklusif dan beragam dapat memberdayakan siswa yang kurang terwakili, memungkinkan mereka untuk mengalami kepercayaan diri yang tinggi, yang pasti mengarah pada lebih banyak peluang di masa depan. Selain itu, siswa yang terpapar keragaman di kelas atau kurikulum berpotensi menunjukkan lebih sedikit prasangka rasial, sehingga mengurangi stereotip rasial dan mendorong pemahaman lintas ras. Mengembangkan dan menerapkan kurikulum yang tepat di sekolah Anda dapat memberikan pertanyaan dan hasil yang positif baik bagi siswa maupun guru. Menikmati dan berkembang dalam kurikulum yang dipikirkan, diteliti, dianalisis, dan dievaluasi terus-menerus dapat menyebabkan perubahan besar dalam budaya dan iklim sekolah, sambil mempersiapkan siswa untuk masyarakat yang selalu berubah. Sebagai pemimpin pendidikan, kami ditugasi untuk menyediakan proses dan struktur yang tepat bagi sekolah kami untuk memastikan kami menerapkan jalur instruksional yang paling efektif. Kurikulum yang tepat dapat memastikan bahwa siswa saat ini dilengkapi dengan alat yang tepat untuk sukses.
Pengertiandan unsur gugatan class action Berbeda dari gugatan biasa yang diajukan oleh individu, pengajuan gugatan class action melibatkan lebih banyak orang. Pengertian gugatan class action tertuang dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK Pertanyaan awal Untuk mahasiswa yang duduk di baris pertama deretan ke-6 dari kiri Sebutkan pengertian Pendidikan menurut UU Sisdiknas ! Jawaban Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mahasiswa yang duduk di baris ketiga yang duduk paling tengah Sebutkan Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU Sisdiknas ! Jawaban Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mahasiswa yang duduk di baris kedua deretan ke-3 dari kanan Sebutkan unsur-unsur Pendidikan menurut UU Sisdiknas ! Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Subjek yang dibimbing peserta didik. Orang yang membimbing pendidik Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung lingkungan pendidikan PROSES PENDIDIKAN sbg INTERAKSI SOSIAL PENDIDIK INTERAKSI EDUKATIF PESERTA DIDIK Pendidik Menurut Langeveld – Guru adalah Orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan dan kedewasaan anak didik. Jadi orang yang disebut pendidik itu karena adanya peranan dan tanggungjawabnya mendidik anak. Menurut Imam Al-Ghazali, bahwa kompetensi personalreligius guru mencakup – Kasih sayang terhadap peserta didik dan memperlakukannya sebagaimana anaknya sendiri – Peneladanan pribadi Rasulullah Saw – Bersikap objektif – Bersikap luwes dan bijaksana dalam menghadapi peserta didik – Bersedia mengamalkan ilmunya PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA Pendidik dalam lingkungan keluarga adalah indi-vidu atau sekelompok individu yang berkeduduk-an sbg orang tua atau saudara dari peserta didik, khususnya ayah & ibu. Syarat yang harus oleh pendidik dalam keluarga adalah dewasa dan berwibawa. Pendidik dalam keluarga melakukan tugasnya karena tanggung jawab moral. Proses pendidikan dlm lingkungan kelurga bersifat informal artinya berlangsung dalam suasana yang tidak terikat oleh materi, waktu, metoda, dst. Materi pendidikan dalam keluarga adalah – pendidikan budi pekerti – pendidikan social – pendidikan keterampilan PENDIDIK PADA LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL Pendidik pada lembaga formal yaitu guru, dosen, dan konselor merupakan pendidik karena profesi. Dengan demikian tidak setiap orang dapat menjadi pendidik pada lembaga ini. Ada seperangkat persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pendidik pada lembaga pendidikan formal, yaitu kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi. Pasal 8. UU. RI. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 9. UU. RI. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat Pasal 10. UU. RI. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 1. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi propfesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 11. UU. RI. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 1. Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam 2. 3. 4. pasal 8 diberikan kepada guru yang memenuhi persyaratan. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntable. Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 diatur dengan Peraturan Pemerintah. PROFESIONALISME PENDIDIK PADA LEMB. PEND. FORMAL KUALIFIKASI AKADEMIK PENDIDIK PADA LEMBAGA PEND. FORMAL KOMPETENSI PEDAGOGIK KOMPETENSI KEPRIBADIAN KOMPETENSI SOSIAL SERTIFIKASI KUALIFIKASI AKADEMIK PENDIDIK Pendidik pada lembaga pend. anak usia dini sampai dengan SMTA wajib memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana S 1 atau program diploma empat D 4. Pendidik pada program sarjana harus memiliki kualifikasi akademik minimal magister S 2. Pendidik pada program magister harus memiliki kualifikasi akademik doktor S 3. KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya. 3. Memahami gaya dan kesulitan belajar peserta didik. 4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik. KOMPETENSI PEDAGOGIK lanjutan 5. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik. 6. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. 7. Merancang pembelajaran yang mendidik. 8. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik. 9. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. KOMPETENSI KEPRIBADIAN 1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3. Mengevakuasi kinerja sendiri. 4. Mengembangkan diri secara berkelanjutan. KOMPETENSI SOSIAL 1. Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik dan pihak 2 yang terkait. 2. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat. 3. Berkontribusi terhadap pengemb pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional, dan global. 4. Memanfaatkan teknologi informasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. KOMPETENSI PROFESIONAL 1. Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya. 2. Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi. 3. Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi & komunikasi dalam pembelajaran. 4. Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi. 5. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. 3. PENDIDIK PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yg memerlukan layanan pendidikan yg berfungsi sbg pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat Pasal 26 ayat 1 UU No. 2 Tahun 2003 Penyelenggaraan pendidikan nonformal tidak didasarkan aturan yang sangat ketat sebagaimana penyelenggaraan pendidikan formal. Oleh karena itu syarat untuk menjadi pendidik pada lembaga pendidikan formal tidak seketat syarat untuk menjadi pendidik pada lembaga pendidikan formal. Kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh pendidik pada lembaga ini tergantung dari macam pendidikan yang diselenggarakan. Peserta Didik The child is a dynamic human being, he possesses a unique combination of personality traits and characteristic that grow and develop according to certain fundamental principle which do not necessarily make for uniformity. Lester D Crow and Alice Crow, 1956 Students as a partner. Don. E. Hamachek, 1977 Hakikat Peserta Didik Peserta didik merupakan individu atau seke-lompok individu yang menjalani proses pendi-dikan agar terjadi perubahan-perubahan pada diri mereka sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan. Syarat untuk menjadi pendidik tergantung dari jenis lembaga dan satuan pendidikan di mana peserta didik menjalani proses pendidikan Karakteristik Peserta Didik Secara umum peserta didik memiliki karakteristik sbb. a. Peserta didik memiliki berbagai potensi. b. Peserta didik merupakan individu-individu yang sedang berkembang. c. Peserta didik yg satu memiliki perbedaan-perbedaan dg peserta didik lainnya. d. Peserta didik membutuhkan perhatian dan perlakuan yang manusiawi. Karakteristik Peserta Didik lanjutan e. Peserta didik merupakan individu yang aktif dan kreatif. f. Peserta didik memiliki berbagai kebutuhan. Standar Kompetensi Inti Pendidik 1. Mampu mengidentifikasi dan memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Mampu memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 3. Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/ bidang pengembangan yang diampu. 4. Mampu memilih dan mengembangkan materi pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 5. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 6. Menguasai metode untuk melakukan pengembangan ilmu dan telaah kritis yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu 7. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 8. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 9. Mampu merancang pembelajaran yang mendidik. 10. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Standar Kompetensi Inti Pendidik 11. Mampu merancang penilaian proses dan hasil belajar 12. Mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar 13. Mampu menggunakan hasil penilaian untuk berbagai kepentingan pembelajaran dan pendidikan. 14. Mampu mengembangkan kurikulum dan atau silabus yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 15. Mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran 16. Mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain baik secara lisan maupun tulisan 17. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, berkomunikasi, dan mengembangkan diri. 18. Mampu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 19. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 20. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Standar Kompetensi Inti Pendidik 21. Mempunyai rasa bangga menjadi guru, dapat bekerja mandiri, mempunyai etos kerja, rasa percaya diri, dan tanggung jawab yang tinggi. 22. Berperilaku jujur dan disegani. 23. Mampu mengevaluasi diri dan kinerja secara terus menerus. 24. Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan dengan belajar dari berbagai sumber ilmu 25. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 26. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 27. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. 28. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan orang tua peserta didik dan masyarakat. 29. Bersikap kooperatif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. 30. Mampu beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Hubungan Pendidik dan Peserta Didik Love and affectiaon cinta dan kasih sayang Keterbukaan openness Kebebasan liberty Keujuran Honesty Kesungguhan dan keikhlasan hati sincerity Keagamaan spiritual Suasana Kekeluargaan family atmosphere Bukan dalam suasana kekuasaan authority atau hegemony The four pillars of education UNESCO Learning to know Leraning to do Learning to be Learning to live together Materi Pendidikan dalam Islam Penyusunan materi pendidikan dalam Islam harus memperhatikan - Tujuan Pendidikan - Lingkungan alam dan masyarakat - Minat dan bakat peserta didik - Realitas sosial - Kondisi keagamaan - Aspek kemanusiaan - Aspek Budaya dan ekonomi - Kecenderungan Global - Dan lain-lain Keberhasilan suatu materi pendidikan Islam akan ditentukan oleh pendidik periklau dan pemahaman, metode atau cara penyampaian, lingkungan atau sistem sosial dalam masyarakat dan pemahaman dan pemikiran peserta didik. Agar materi dapat diterima peserta didik Materi pendidikan disesuaikan dengan usia, dan perkembangan kedewasaan peserta didik. Pendidik memahami psikolgis peserta didik Menggunakan metode yang tepat Dikaitkan dengan pemahaman peserta didik sebelumnya Kondisi pembelajaran yang kondusif Dan lain sebagainya 33 Materi Pendidikan dalam Islam Menurut Para Tokoh A. Ibnu Miskawaih Penekanan materi pada pendidikan akhlak 1. Hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia. Contoh Shalat dan puasa 2. Hal-hal yang wajib bagi jiwa Contoh Penanaman akidah yang benar, mengesakan Allah dengan segala kebesarannya, dan motivasi untuk senang kepada ilmu 3. Hal-hal yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia Contoh ilmu muamalat, pertanian, IPA dan lain-lain Ketiganya dapat diperoleh dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pemikiran al-ulum al-fikriyah, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan indera al-ulum al-bissiyat 34 Lanjutan Menurut Al-Qabisi Kurikulum Ijbari kurikulum yang merupakan keharusan bagi setiap anak. Tentang kandungan ayat-ayat al-Qur’an, penguasaan terhadap ilmu bahasa arab, membaca dan menulis al-Qur’an dan lain. Kurikulum Ikhtiyari tidak wajib atau pilihan. Seperti ilmu hitung, keterampilan, ilmu nahwu, sejarah, dan lain-lain 35 Lanjutan Menurut Al-Ghazali Konsep kurikulumnya berkait dengan konsep ilmu pengetahuan yang dibagi menjadi tiga Ilmu-ilmu yang terkutuk baik sedikit maupun banyak, yaitu ilmu yang tidak ada manfaatanya baik didunia maupun di akherat, seperti ilmu sihir, ramalan, nujum, dll Ilmu-ilmu terpuji baik sedikit maupun banyak, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan peribadatan dan kebersihan diri, ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah Ilmu-ilmu yang terpuji dalam kadar-kadar tertentu atau sedikit, dan tercela jika dipelajarinya secara lebih mendalam karena akan terjadi kekacauan pada keyakinan seperti ilmu filsafat. 36 Lanjutan Menurut Ibn Jama’ah Materi pelajaran terkait dengan tujuan belajar, yaitu semata-mata menyerahkan diri kepada Allah Swt, dan tidak untuk kepentingan mencari dunia atau materi. Materi pendidikan juga harus dikaitkan dengan etika dan nilai-nilai spiritualitas. Secara lebih khusus, Ibn Jama’ah menitikberatkan materi pendidikan pada aspek materi keagamaan, seperti pelajaran al-Qur’an, tafsir, hadits, ulum al-hadits, ushul fiqh, nahwu, dan sharaf. 37 UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 3 Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan Peningkatan iman dan taqwa Peningkatan akhlak mulia Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik Keragaman potensi daerah dan lingkungan Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Tuntutan dunia kerja Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, d an seni Agama Dinamika perkembangan global Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 38
Postedby Pendidikan Dan Pengajaran on. Pengertian dan Hakikat Inovasi Pendidikan. Perubahan dan inovasi keduanya sama dalam hal memiliki unsur yang baru atau lain dari sebelumnya. Tetapi inovasi berbeda dari perubahan, karena dalam inovasi dalam unsur kesengajaan. Pembaharuan misalnya dalam hal pembaharuan kebijaksanaan pendidikan mengandung Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan analisis yang jelas dan sistematis ! 1. Jelaskan makna dari sifat hakikat manusia ? 2. Jelaskan wujud dari sifat hakikat manusia ? 3. Jelaskan berbagai pandangan tentang sifat hakikat manusia ? 4. Jelaskan berbagai sudut pandang manusia dalam pengertiannya sebagai makluk hidup ? 9 BAB II UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN A. PENDAHULUAN Pendidikan seperti sifat sasrannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks, karena sifat nya yang kompleks itu, maka tdak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat para ahli beraneka ragam dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasa yang digunakan, asspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinnya. Pendidikan juga dikatakan penting karena pendidikan itu adalah hal yang diajarkan secara turun-temurun dari dulu. Sejak kita lahirpun, orang tua kita pasti sudah memberikan pendidikan tentang berbagai hal. Pendidikan itu dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya melalui perkataan atau tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, pendidikan juga dapat diperoleh dari sumber-sumber tertentu seperti buku dan lain-lain. Pendidikan yang diterima dan diajarkan ke setiap orang itu berbeda-beda tergantung sifat dan kebutuhan. Oleh karena itu, setiap pendidikan yang diterima oleh orang yang satu dengan orang yang lainnya tidak selalu sama. Pendidikan sangat diperlukan agar setiap generasi penerus bangsa menjadi manusia yang memiliki bekal masa depan yang cerah. Hal ini dikarenakan pendidikan yang dimiliki setiap orang bisa mengarahkan bagaimana masa depan orang itu nantinya. Pendidikan itu sangat diperlukan, oleh karena itu pendidikan tidak dapat terlepas begitu saja dari kehidupan manusia. Setiap proses pendidikan, tidak mungkin berjalan begitu saja tanpa ada unsur-unsur yang mendukung di dalamnya. Proses pendidikan ini pasti melibatkan banyak hal yang disebut unsur-unsur pendidikan. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan terarah sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan, perlu kita ketahui apa saja yang termasuk unsur-unsur pendidikan B. PENYAJIAN 1. Unsur-unsur Pendidikan a. Subjek yang dibimbing peserta didik Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang 10 tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun fikiran. Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan. Dalam bahasa Arab, peserta didik dikenal dengan istilah tilmidz sering digunakan untuk menunjukkan peserta didik tingkat sekolah dasar dan thalib al-alim orang yang menuntut ilmu dan biasa digunakan untuk tingkat yang lebih tinggi seperti Sekolah Lanjutan Pertama dan Atas serta Perguruan Tinggi. Hakekat Paserta Didik  Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri.  Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya, yang harus disesuaikan dalam proses pendidikan.  Peserta didik memiliki kebutuhan diantaranya kebutuhan biologis, rasa aman, rasa kasih sayang, rasa harga diri dan realisasi diri.  Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain, baik perbedaan yang disebabkan dari faktor endogen fitrah maupun eksogen lingkungan yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial, bakat, minat, dan lingkungan yang mempengaruhinya.  Peserta didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia, walaupun terdiri dari banyak segi tetapi merupakan satu kesatuan jiwa raga cipta, rasa, dan Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan kepada anak didik, dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan sebagai individu atau pribadi. Dalam hal ini yang termasuk adalah guru, orang dewasa, dan orang tua. Pendidik dalam pendidikan Islam adalah setiap orang dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggungjawab atas pendidikan dirinya dan orang lain. Sedangkan yang menyerahkan tanggung jawab dan amanah pendidikan adalah agama, dan wewenang pendidik dilegitimasi oleh agama, sementara yang menerima tanggung jawab dan amanah adalah orang dewasa. Ini berarti bahwa pendidik merupakan sifat yang lekat pada setiap orang karena tanggung jawab atas pendidikan. c. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi, isi, metode, serta alat-alat 11 pendidikan. Mengajar merupakan serangkaian interaksi antara orang yang berperanan pendidik dengan anak didik. Untuk mengukur keefektifan guru, seorang pengamat menggunakan seperangkat dimensi yanhg dianggap ada hubungannya dengan keefektifan peranan guru. Guru dinilai “baik” atau “buruk” tergantung pada klasifikasi yag dibuat sesuai dengan skala tertentu. Philip Jackson 1969 menyimpulkan 3 ciri pembeda kehidupan kelas antara lain khalayak ramai, pujian dan kekuasaan. d. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan Tujuan pendidikan tidak semudah menentukan tujuan suatu perjalanan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa seseorang tidak akan sampai pada suatu tujuan bila ia tidak mengetahui dengan jelas apa itu tujuan atau kemana ia membawa anak didiknya. Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia yang baik, bertanggung jawab, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mengabdi kepada masyarakat dan sebagainya. Herbert Spencer 1860 menganalisis tujuan pendidikan dalam 5 bagian yaitu  Kegiatan demi kelangsungan hidup.  Usaha mencari nafkah.  Pendidikan anak.  Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan Negara.  Penggunaan waktu senggang. Tujuan yang jelas dan spesifik memberi pegangan dan petunjuk tentang metode belajar dan mengajar yang lebih serasi serta memungkinkan penilai proses dan hasil belajar yang lebih teliti. Penyusunan kurikulum telah memperhatikan tujuan pendidikan serta menganalisisnya dalam tujuan yang lebih khusus. Tujuan pendidikan dapat berbeda tingkatannya, ada tujuan yang sangat umum, ada juga tujuan yang khusus. Tujuan yang tampaknya sudah sangat khusus seperti, “sanggup membaca huruf” masih dapat dikhususkan misalnya “sanggup membaca huruf cetak dan huruf tulis, membaca huruf kecil dan huruf besar”. Suatu tujuan harus dikhususkan di tentukan oleh taraf kemampuan dan pengetahuan anak yang akan menerima pelajaran. Tujuan umum biasanya sangat indah dan muluk kedengarannya, tetapi akan menemui kesukaran bila hendak diwujudkan karena menimbulka tafsiran yang aneka ragam. Misalnya tujuan “agar anak dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam masyarakat”. Tujuan itu harus jelas, dan tujuan yang jelas ialah tujuan yang spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati dan diukur. Tujuan akhir pendidikan adalah pembinaan pembelajaran. Dengan demikian menurut Kohnstamm tujuan pendidikan ialah manusia dewasa yang telah memiliki pengetahuan yang akan menjadi sumber tingkah laku perbuatannya yang bernilai kesusialaan dan yang akan dipertanggung jawabkan sendiri. Tujuan umum pendidikan dan pengajaran di Indonesia yaitu membentuk manusia yang cakap serta warga Negara yang demokratis, yang bertanggung jawab atas kesejahteran di masyarakat dan tanah air. 12 e. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran instructional materials adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.  Fakta; adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.  Konsep; adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya.  Prinsip; adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.  Prosedur; merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.  Sikap atau Nilai; merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja. f. Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode Alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan didalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat sebagai perlengkapan ialah alat yang berwujud benda-benda yang nyata atau kongkret yang dipentingkan dalam pelaksanaan pendidikan. Perlengkapan ini antara lain Buku Teks, Ilmu Pengetahuan, Perpustakaan. Salah satu jalan keluar untuk mengatasi kebutuhan terhadap buku baik dari anak yang sedang menuntut ilmu maupun dari siapa saja yang ingin meningkatkan perbendaharaan ilmu pengetahuannya maka perlulah 13 didirikan perpustakaan. Adapun bentuk perpustakaan ada yang bersifat umum perpustakaan umum atau perpustakaan keliling dan ada yang bersifat khusus perpustakaan pribadi, perpustakaan sekolah. g. Tempat dimana peristiwa berlangsung lingkungan pendidikan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak baik berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan di mana anak-anak bergaul sehari-harinya. Bila kita teliti mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan meliputi  Keluarga/Informal  Sekolah/Formal  Masyarakat/Non Formal C. RANGKUMAN Unsur-unsur pendidikan adalah semua unsur yang harus ada di dalam proses pendidikan, yang kesemuanya merupakan kesatuan integral yang saling mengisi. Unsur-unsur pendidikan meliputi beberapa hal 1. Subjek yang dibimbing peserta didik 2. Orang yang membimbing pendidik 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif 4. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan 5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan 6. Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode 7. Tempat dimana peristiwa berlangsung lingkugan pendidikan Kesemua unsur diatas sangat penting didalam pendidikan. Sebab jika salah satu unsur tidak ada, maka tidak terjadi pendidikan. Setiap unsur tidak dapat di abaikan dalam proses pendidikan karena dari satu unsur ke unsur yang lain memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membangun proses belajar yang efektif. Apabila suatu unsur hilang maka unsur lain tidak dapat berjalan dengan baik. Setiap unsur membangun unsur yang lainnya. Seperti bangunan yang kokoh dengan dasar yang kuat. D. LATIHAN SOAL Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan analisis yang jelas dan sistematis ! 1. Apakah yang anda ketahui tentang Unsur-Unsur Pendidikan? Jelaskan ! 2. Jelaskan hakekat dari peserta didik ! 3. Senutkan tujuan pendidikan menurut Herbert Spencer ! 14 BAB III ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN A. PENDAHULUAN Aliran-aliran pendidkan telah dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap kelompok manusia selalu dihadapakan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam berbagai kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman yunani kuno samapai sekarang. Aliran-aliran itu mewakili berbagai variasi pendapat tentang pendidikan , mulai dari yang pesimis yang memandang bahwa pendidikan kurang bermanfa’at bahkan merusak bakat yang telah dimiliki anak sampai dengan yang optimis yang memandang bahwa anak seakan-akan tanah liat yang dapat dibentuk sesuka terdapat beberapa gagasan yang lebih bersifat satu gerakan dalam pendidikan yang pengaruhnya masih terasa sampai kini, yakni gerakan-gerakan pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajara proyek. Gerakan-gerakan tersebut dapat dikaji untuk memperkuat wawasan dan pengetahuan tentang pengajaran. Seperti telah dikatakan bahwa pengajaran merupakan pilar penting dari kegiatan pendidikan di sekolah, utamanya kalau dilakukan dalam pengajaran yang sekaligus mendidik. B. PENYAJIAN 1. ALIRAN KLASIK a. Aliran Empirisme Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Tokoh perintis ini adalah seorang filsuf Inggris bernama John Locke 1704-1932 yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Menurut pandangan empirisme pendidik memegang peranan yang sangat penting sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Aliran empirisme dipandang berat sebelah sebab hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan, menurut kenyataan dalam kehidupa sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena berbakat, meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Penganut aliran ini masih tampak pada pendapat-pendapat yang memandang manusia sebagai makhluk pasif dan dapat dimanipulasi, umpama melalui modifikasi tingkah laku. Hal itu tercermin pada 15 pandangan scientific psychology dai Skinner ataupun pandangan behavioral lainnya. Pandangan behavioral ini masih juga bervariasi dalam menentukan faktor apakah yang paling utama dalam proses belajar itu, sebagai berikut 1. Pandangan yang menekankan stimulus rangsangan terhadap prilaku seperti dalam “classical condidtioning” atau “respondent learning 2. Pandangan yang menekankan peranan dari dampak ataupun balikan dari sesuatu prilaku seperti dalam “operant conditioning” atau “instrumental learning” 3. Pandangan yang menekankan peranan pengamatan dan imitasi seperti dalam “observational learning”, “social learning and imitation”, “participant modelling”,dan “self-efficacy”. b. Aliran Nativisme Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Schopenhauer berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir dan wataknya tidak bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Istilah nativisme dari asala kata natie yang artinya adalah terlahir. Terdapat satu pokok pendapat aliran nativisme yang berpengaruh luas yakni bahwa dalam diri individu terdapat satu inti pribadi yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalam menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia sebagai makhluk aktif yang mempunyai kemauan bebas. Pandangan-pandangan tersebut tampak anatara lain humanistik psychology dari Carl R. Rogers ataupun pandangan phenomenology/humanistik lainnya. Pengalaman belajar ditentukan oleh “internal frame of refrence” yang dimilikinya. Terdapat variasi pendapat dari pendekatan phenomenology/humanistik tersebut sebagai berikut 1. Pendekatan aktualisasi diri atau non-direktif client centered dari Carl R. Rogers dan Abraham Maslow. 2. Pendekatan “personal construct” dari George A. Kelly yang menekankan betapa pentingnya memahami hubungan “transaksional” antara manusia dan lingkungannya sebagai bekal awal memahami prilakunya. 3. Pendekatan “Gestalt”, baik yang klasik maupun pengembangan selanjutnya. 4. Pendekatan “search for meaning” dengan aplikasinya sebagai “Logotherapy” dari Viktor Franki yang mengungkapkan betapa 16 pentingnya semangat human spirit untuk mengatasi berbagai tantangan/masalah yang di hadapi c. Aliran Naturalisme Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran naturalisme yang dipelopori oleh seorang filsuf Prancis Rousseau 1712-1778. Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunya pembawaan buruk. Aliran ini juga disebut negativisme, karena berpendapat bahwa pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam. Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat artificial sehingga kebaikan anak-anak yang diperoleh secara alamiyah sejak kelahirannya itu tampak secara spontan dan bebas. Seperti diketahui, gagasan naturalisme yang menolak campur tangan pendidikan, sampai saat ini tidak terbukti malahan terbukti sebaliknya pendidikan makin lama makin diperlukan. d. Aliran Konvergensi Perintis aliran ini adalah William Stern 1871-1939, seorang ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang tanpa adanya lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu. William Stern berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua garis yang menuju ke satu titik pertemuan yakni 1. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan. 2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik. 3. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan. Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh-kembang manusia. Terdapat Unsurunsur seni rupa dan fungsinya merupakan pembahasan inti dari kajian seni rupa.8 unsur unsur seni rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang.Pengelompokan seni rupa ada 3 yaitu karya seni murni, karya seni pakai atau terapan, dan karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Sedangkan fungsi seni rupa ada 2 yaitu fungsi individual dan fungsi sosial. KUMPULAN-KUMPULAN PERTANYAAN BESERTA JAWABAN DARI KELOMPOK LAIN  Pertanyaan dari kelompok 1 1. Apakah perkembangan IPTEK Ilmu Pengetahuan & Teknologi sangat berpengaruh terhadap pendidikan di Negara berkembang ? 2. Sebutkan upaya apa saja yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia terhadap perlindungan tenaga kerja khususnya bagi tenaga kerja wanita ? • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 1 1. Ya sangat berpengaruh, karena perkembangan IPTEK memberikan dampak yang besar terhadap perubahan sistem dan peranan lembaga pendidikan. 2. Peran pemerintah dalam melindungi Tenaga Kerja Indonesia Mengesampingkan berbagai kasus mengenai penganiayaan atas TKI yang sudah terjadi. Di Indonesia telah disusun dalam bentuk undang-undang yang memuat regulasi penempatan TKI. Sudah terdapat ketentuan yang jelas, meskipun fakta dilapangan masih terdapat berbagai pelanggaran. Adapun dilakukannya penempatan TKI keluar negeri merupakan upaya dalam menanggulangi minimnya lapangan kerja di Indonesia. Perlindungan pemerintah terhadap TKI termuat dalam pasal Pasal 1 angka 4 Undang-undang no. 39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlinfungan Tenaga Kerja Indonesia dalam mewujudkan terjaminnya oemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja. Dengan demikian, seluruh TKI yang bekerja di luar negeri wajib mendapatkan perlndungan hokum dari pemerintah, karena telah termuat dalam undang-undang No. 39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Selain itu PPTKIS juga mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada calon TKI.  Pertanyaan dari kelompok 3 1. Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan sepanjang hayat atau PSH ? 2. Sebutkan unsur-unsur pendidikan ? • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 3 1. Yang dimaksud dengan konsep pendidikan sepanjang hayat atau PSH adalah sepanjang hidupnya manusia memang tidak pernah berada di dalam suatu vakum , mereka di tuntut untuk mampu menyesuaikan diri secara aktif , dinamis, kreatif, dan inofatif terhadap diri dan kemajuan zaman. 2. a Pesert didik b pendidik c Interaksi indukatif Antara peserta didik dengan pendidik d Materi atau isi pendidikan e Konteks yang mempengaruhi pendidikan  Pertanyaan dari kelompok 4 1. Jelaskan Interaksi Edukatif antara peserta didik dengan pendidik ! 2. Jelaskan alasan perkembangan Ilmu Pengetahuan & teknologi IPTEK ! • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 4 1. Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta dengan pendidikan yang terarah kepada tujuan pendidik. 2. Pengaruh perkembangan IPTEK dalam semua sector pembangunan, meskipun di dalam dunia pendidikan belum sejauh terjadi pada dunia pertanian, industry, transportasi, dan komunikasi namun intervensinya di dalam dunia pendidikan telah menggejala dalam banyak hal.  Pertanyaan dari kelompok 5 1. Berdasarkan pengertian pendidikan sebagai Transformasi Budaya adalah pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Faktanya budaya daerah kita sekarang sudah mulai redup karena budaya asing . Bagimanakah tindakan anda nanti untuk melestarikan budaya daerah kita ? 2. Apa yang dimaksud dengan aspek kognitif , afektif, psikomotor dan berikan contohnya ? • Jawaban untuk kelompok 5 1. memperkenalkan alat music daerah, tarian, dan hal-hal yang berkaitan dengan budaya kita ke generasi muda sekarang salah satunya caranya dengan cara menampilan sebuah pameran. 2. Kognitif, yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Afekti, berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Psikomotor, berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.  Pertanyaan darikelompok 6 1. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam , dan kandungannya berbeda yang satu dengan yang lainnya. Sebutkan batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya, jelaskan dan berikan contohnya ! 2. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik khususnya guru mengajar semua konsep dan fakta kepada peserta didik. Bagaimana cara kita untuk mengantisipasi hal tersebut ? • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 6 1. a pendidikan sebagai tranformasi budaya , pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain. Contohnya seseorang yang belajar ke negeri lain kuliah untuk menimba ilmu demi maju sumber daya manusia di negeri aslanya. b pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yanag sistemtis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Contohnya melakukan interaksi dilingkungan keluarga, sekolah, dan dilingkungan masyarakat. c pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara pendidikan sebagai penyiapan warga Negara diartikan sebagai kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menajdi waraga Negara yang baik. Contohnya menjadi orang yang saling menghormati keberagaman dan perbedaan. d pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Contohnya siap menjadi seorang calon guru. e definisi pendidikan menurut GBHN  Pertanyaan dari kelompok 7 1. Faktor ap saja yang di perlukan untuk mencapai tujuan pendidikan dan jelaskan? 2. Dengan adanya kemajuan IPTEK, maka proses pendidikan semakin meningkat. Tetapi mengapa pada kenyataannya manusia yang dihasilkan tidak sesuai dengan diharapkan . apakah yang menyebabkan hal tersebut jelaskan? • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 7 1. Faktor yang di perlukan untuk mencapai tujuan pendidikan a Faktor pendidik Karena pendidik yang baik juga menghsilkan didikan yang baik, begitu pula kebalikannya b Faktor peserta didik c Faktor alat pendidikan bermacam-macam alat pendidikan, antara lain hukuman dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. d Faktor metode pendidikan Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Kita perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu a Pembelajaran menjadi lebih efektif, simulatif dan menarik b Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks c Mempercepat proses yang lama d Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi e Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain ; a Siswa menjadi malas belajar Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti ; Facebook, Chating, Frienster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa. b Terjadinya pelanggaran Asusila. Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain. c Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar. ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa. d Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas. Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopy paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.  Pertanyaan dari kelompok 8 1. Pendidikan yang dilakanakan oleh negara pasti memiliki suatu tujuan yang baik, tentu untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut akan ada banyak kendala yang di hadapi. Sebutkan apa saja kendala yang di hadapi dalam pendidikan dan berikan solusi atas kendala yang dihadapi tersebut? 2. Apakah pendidikan di Indonesia memiliki sifat-sifat. Jika memiliki tolong jelaskan apa saja sifat-sifat dari pendidikan Indonesia? • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 8 1. Salah satu kendala tersebut yaitu a Masalah pemerataan Pendidikan Persoalannya bagaimna sistem pendidikan menyediakan kesempatan pendidikan seluas-luasnya untuk masyarakat baik yang mampu atau yang kurang mampu. Memang benar pemerintah telah membuat kebijakan wajib belajar 9 tahun, tapi pada kenyataannya di daerah pinggiran banyak anak tidak sekolah sampai tingkat SMA karena tiadak memiikinya sarana program wajib belajar 9 tahun pemerintah menyediakan Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.” Solusi yang tepat dalam hal ini perubahan signifitan kebijikan tersebut baik dalam penerapan kebijikannya atau dalam pembangunan sarana pendidikan. b Efisiens sistem pendidikan Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati. Beberapa masalah efisiensi pengajaran di indonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik. 2. pendidikan di Indonesia tidak memiliki safat-sifat.  Pertanyaan dari kelompok 9 1. Ada beberapa hal yang menyebabkan tujuan khusus diperlukan, sebutkan ! 2. Unsur-unsur pendidikan yang melibatkan banyak hal , yaitu ? jelaskan ! • Jawaban untuk pertanyaan kelompok 9 Ada beberapa hal yang menybabkan mengapa tujuan khusus itu di perlukan antara lain 1. a Pengkhususan tujuan memungkinkan dilaksanakannya tujuan umum melalui proses pendidikan. b Adanya kekhususan dari peserta didik, yaitu berkenaan dengan jenis kelamin, pembawaan dan minatnya, kemampuan orang tua nya, lingkungan masyarakatnya. c Kepribadian yang menjadi sasaran untuk dibentuk dan di kembangkan bersifat kompleks sehingga perlu dirinci dan di khususkan, aspek apa yang dikembangkan. d Adanya tahap-tahap perkembangan pendidkan. Jika proses dari satu tahap pendidikan tercapai disebut satu tujuan sementara telah tercapai. Misalnya tujuan SD, tujuan SMP, dan seterusnya. e Adanya kekhususan masing-masing lembaga penyelenggaraan pendidikan seperti pendidkan kesehatan, pertanian, dan lain-lain taupun jalur pendidikan seperti jalur pendidika sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. f Adanya tuntutan persyarata pekerjaan di lapangan yang harus dipenuhi oleh peserta didik sebagai pilihannya. g Diperlukannya teknik tertentu yang menunjang pencapaian tujuan lebih lanjut misalnya membaca dan menuluis dalam waktu yang relative pendek. Tujuan khusus yang berhubungan dingan ini bersifat teknis, yang berfungsi sebagai tujuan antar. Karena sifatnya teknis tidak ideologis maka bias berlaku dalam pendidikan yang berbeda ideologinya. h Adanyag secara kebetulan kondisi situasional, yaitu peristiw-peristiwa yang secara kebetulan muncul tanpa direncanakan. Karena ada sesuatu peristiwa dimana pendidik memandang perlu untuk bertindak, maka bertindaklah pendidik denganmaksud/tujuan tertentu. Misalnya ada murid yang berprestasi, guru lalu memberi pujian dengan tujuan murid terdorong untuk belajar lebih giat reinforcement. i Kemampuan yang ada pada pendidk 2. a Peserta didik Peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin di akui keberadaannya. b Pendidik Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. c Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. d Materi/isi pendidikan dalam system pendidikan persekolahan , materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapain tujuan. e Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan maksudnya bias diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan melalui alat, metode, dan tempat bimbingan berlangsung . Unsurunsur Daftar Riwayat Hidup (CV) Data pribadi. Isi dari data pribadi yang ada dalam daftar riwayat hidup berupa nama pelamar, alamat, tempat tanggal lahir, nomor telepon yang bisa dihubungi. Data pribadi ini penting, agar saat nanti kita diterima di sebuah perusahaan, pihak perusahaan dapat dengan mudah menghubungi kita. Riwayat pendidikan. JAWABANI. Evaluasi Pendidikan mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, tulislah Tes 1. Fungsi Untuk KelasØ Mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa. Diagnosis yang sebenarnya terhadap kesulitan belajar dilakukan dengan metode uji standar yang membandingkan tingkatan kemampuan seorang anak terhadap anak lainnya yang dianggap normal. Hasil uji tidak hanya tergantung pada kemampuan aktual anak, tetapi juga reliabilitas pengujian itu serta kemampuan sang anak untuk memerhatikan dan memahami pertanyaannya. Masing-masing tipe LD Learning Disorder / Gangguan belajar didiagnosis dengan cara yang sedikit berbeda. Untuk mendiagnosis kesulitan berbicara dan berbahasa, ahli terapi wicara menguji cara pelafalan bunyi bahasa anak-anak, kosakata, dan pengetahuan tata bahasa serta membandingkannya dengan kemampuan anak sebaya mereka yang normal. Sehubungan dengan gangguan kemampuan atau perkembangan akademis yang mencakup membaca, menulis, dan matematika, maka pengujiannya dilakukan dengan metode uji standar. Kita perlu memperhatikan bahwa penanganan gangguan belajar itu sangatlah berbeda dengan upaya mengejar ketertinggalan pelajaran di Mengevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian. Celah antara Bakat dan pencapaian yang dimiliki siswa akan terlihat melalui tes. Jika Hasil tes yang diperoleh tinggi, hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki bakat dibidang tersebut. Sehingga celah antara bakat dan pencapaian akan terlihat tipis atau Menaikkan tingkat prestasiDengan melakukan tes, akan meningkatkan prestasi siswa. Karena dengan adanya tes, setiap siswa akan dituntut untuk belajar lebih dalam supaya memperoleh hasil yang bagus. Disamping itu menjadi pendorong untuk berprestasi karena bersaing dengan siswa Mengelompokkan siswa dalam kelas pada waktu metode kelompokTes bisa digunakan untuk mengelompokkan siswa dalam kelas pada waktu pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak merasa memiliki kemampuan lebih rendah dari siswa lain yang menyebabkan rendah diri. Dalam memberikan pembelajaranpun lebih mudah karena siswa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman kemampuan yang dilihat dari hasil tes. Ø Merencanakan kegiatan proses belajar mengajar untuk siswa secara hasil tes yang diperoleh siswa memungkinkan untuk merencanakan kegiatan proses belajar mengajar secara perorangan. Topik atau materi yang belum dikuasai oleh siswa antara siswa yang satu dengan yang lain tidak sama, hal ini menjadikan pembelajaran secara perorangan lebih Menetukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khususBimbingan Khusus bisa dilakukan dengan melihat hasil tes yang diperoleh siswa. Siswa yang memiliki nilai dibawah KKM memerlukan bimbingan khusus agar bisa menyesuaiakn ketertinggalan dengan siswa lain di kelas. Siswa yang sudah memperoleh hasil bagus atau di atas KKM juga perlu mendapatkan bimbingan khusus dalam pembelajaran dalam bentuk pengayaan. Hal ini sangat penting agar siswa tidak hanya berhenti belajar pada pencapaian kompetensi tersebut, akan tetapi terus mengembangkan kemampuannya secara Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anakTingkat pencapaian belajar pada anak diperoleh melalui proses tes. Siswa yang memperoleh hasil tes baik artinya sudah menunjukkan pencapaian dalam belajar. Namun siswa yang memperoleh hasil belajar kurang baik menunjukkan pencapaian belajarnya belum tuntas dan perlu diperbaiki untuk kebaikan diwaktu Fungsi Untuk BimbinganØ Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak merekaArah pembicaraan antara orang tua dengan pendidika mengenai anak mereka mengacu pada hasil tes belajar yang diperoleh siswa. Ini merupakan fungsi tes sebagai bimbingan, baik yang memiliki hasil tes yang sudah bagus ataupun yang masih kurang bagus. Ø Membantu siswa dalam menentukan pilihanPilihan siswa yang dilakukan berdasarkan hasil tes yang diperoleh. Dalam melakukan pilihan siswa mampu mengukur kemampuan diri, bukan hanya mengedepankan keinginan saja tanpa diimbangi dengan kemampuan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu memperoleh pembelajaran yang lebih baik. Dan tidak salah Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusanFungsi tes sebagai bimbingan juga dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan dan pemilihan jurusan yang sesuai dengan bidang yang diminat dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan merupakan langkah awal ketika seseorang akan melakukan sesuatu. Ini menjadi sangat penting dalam proses pencapaiannya. Ø Memberi kesempatan kepada pembimbing, guru, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak3. Fungsi Untuk AdminitrasiØ Memberi petunjuk dalam mengelompokkan siswa Siswa dikelompokkan berdasarkan hasil pencapaian tes yang diperoleh. Sebagai penempatan dalam pembagian kelas yang memberikan petunjuk sebagai Penempatan siswa baru Penempatan siswa baru juga berdasarkan hasil tes yang salah satu kebijakan yang diambil oleh sebuah organisasi dalam rangka mengelola sistem pengadministrasian lebih Membantu siswa memilih kelompokStategi siswa dalam memilih kelompok, bisa dengan menggunakan hasil tes. Adapun strategi yang diterapkan bisa dengan menggabungkan antara siswa yang memiliki kemampuan lebih dengan yang kurang agar menjadi tutor sebaya. Atau bisa dengan menggunakan hasil tes yang homgen/ Menilai kurikulum. Evaluasi dapat memberikan penilaian terhadap kurikulum dan memberikan informasi untuk mengembangkan program Memperluas hubungan masyarakatØ Menyediakan informasi untuk badan-badan lainII. Jelaskan makna dari evaluasi, tes, pengukuran, dan asesmen serta apa hubungannya satu dengan yang Makna EvaluasiMenurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran John M. Echols dan Hasan Shadily 1983. Stufflebeam, dkk 1971 mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Sementara evaluasi menurut Kumano 2001 merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi 1995 evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution 2001 menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Pendapat senada tentang evaluasi dungkapkan oleh Sridadi 2007 yaitu evaluasi adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis dan terencana dalam rangka untuk membuat alternatif-alternatif keputusan atas dasar pengukuran dan penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. Allen Philips 1979 1-2 evaluation is a complex term that often is misused by both teachers and students. It involves making decicions or judgements about students based on the extent to which instructional objectives are achieved by 7 them. Evaluasi adalah istilah yang kompleks yang sering disalahgunakan oleh para guru dan siswa. evaluasi melibatkan pembuatan keputusan atau penilaian tentang siswa berdasarkan sejauh mana tujuan instruksional yang dicapai oleh mereka Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Cronbach dalam Harris, 1985 menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu program. Tayibnapis 2000 dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai. Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan Lehman, 1990. b. Makna Tes Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas/seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait/atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar Ebel dan Frisbie 1996; Sax 1980; Lehmann 1973; Zainul 1995. Menurut Riduwan 2006 37 tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu/kelompok. Menurut 1979 1-2 “A test is commonly difined as a tool or instrument of measurement that is used to obtain data about a specific trait or characteristic of an individual or group”. Test biasanya diartikan sebagai alat atau instrumen dari pengukuran yang digunakan untuk memperoleh data tentang suatu karakteristik atau ciri yang spesifik dari individu atau kelompok. pengertian lain tentang tes test adalah suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian Jacobs & Chase, 1992. Jawaban yang diharapkan dalam tes menurut Sudjana dan Ibrahim 2001 dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan. Setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dengan demikian apabila suatu tugas atau pertanyaan menuntut harus dikerjakan oleh seseorang, tetapi tidak ada jawaban atau cara pengerjaan yang benar dan salah maka tugas atau pertanyaan tersebut bukanlah tes. Berkaitan dengan dengan tes terdapat beberapa istilah harus dibedakan pengertiannya yaitu antara tes, testing, testee, tester. Testing berkaitan dengan waktu pelaksanaan tes saat pelaksanaan tes. Sementara itu Gabel 1993 menyatakan bahwa testing menunjukkan proses pelaksanaan tes. Testee adalah responden yang mengerjakan tes. Mereka inilah yang akan dinilai atau diukur kemampuannya. Sedangkan Tester adalah seseorang yang diserahi tugas untuk melaksanakan tes kepada responden. Dewasa ini tes masih merupakan alat evaluasi yang umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran Subekti & Firman, 1989. Menurut Faisal 1982219, seringkali skor tes ini dipergunakan sebagai satu-satunya indikator dalam menilai penguasaan konsep, efektivitas metode belajar serta aspek lainnya terhadap siswa di dalam praktek pembelajaran. Padahal jika merujuk pada taksonomi Bloom saja terdapat paling tidak tiga aspek yang harus diukur dalam peleksanaan pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, ketiga aspek tersebut tidak mungkin dapat diukur hanya dengan tes yang pada umumnya hanya bersifat paper and pencil test. Tes dapat dipilah-pilah ke dalam berbagai kelompok. Berdasarkan bentuknya dikenal adanya tes uraian essay test dan tes objektif objective test. Tes Uraian berdasarkan tipenya dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni tes uraian terbatas restricted essay test dan tes uraian bebas extended essay test. Tes objektif, berdasarkan tipenya dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni tes benar salah true-false test, tes menjodohkan mathcing test, dan tes pilihan ganda multiple choice test. Beberapa tipe tes tersebut masih dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis tes berdasarkan ragam dan karakternya. Tes berdasarkan cara melakukannya juga dapat dipilih menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes Makna Pengukuran Menurut Philips 1979 1-2 “a measure is the score that has been assigned on the basis of a test”. Pengukuran adalah skor yang telah ditetapkan atas dasar suatu tes. Sejala denngan pendapat Philips tersebut, Kerlinger yang dikutip Sridadi 2007 juga mengatakan bahwapengukuransebagai pemberian angka-angka pada obyek atau kejadian-kejadian menurut suatu aturan tertentu. Sementara menurut Cangelosi 1995 yang dimaksud dengan pengukuran Measurement adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Berkaitan dengan pengukuran prestasi belajar siswa, guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan bagaimana mereka menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution 2001 pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu 1 penggunaan angka atau skala tertentu; 2 menurut suatu aturan atau formula tertentu. Measurement pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif sistem angka sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka Alwasilah et Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli Zainul & Nasution, 2001. Dengan demikian, pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya. Senada dengan pendapat tersebut, Secara lebih ringkas, Arikunto dan Jabar 2004 menyatakan pengertian pengukuran measurement sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Pengukuran measurement dapat dilakukan dengan cara tes atau non-tes. Amalia 2003 mengungkapkan bahwa tes terdiri atas tes tertulis paper and pencil test dan tes lisan. Sementara itu alat ukur non-tes terdiri atas pengumpulan kerja siswa portofolio, hasil karya siswa produk, penugasan proyek, dan kinerja performance. d. Makna Asesmen Asesmen assessment diartikan oleh Stiggins 1994 sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa outcomes. Sementara itu asesmen menurut Kumano 2001 adalah “The process of Collecting data which shows the development of learning”, asesmen adalah proses pengumpulan data untuk melihat perkembangan belajar. Pendapat lain tentang asesmen dalam kelas dikemukakan oleh Angelo 1991 5 17 „Classroom Assessment is a simple method faculty can use to collect feedback, early and often, on how well their students are learning what they are being taught”. Penilaian kelas merupakan metode sederhana yang dapat digunakan fakultas untuk mengumpulkan umpan balik, sejak awal dan sering, untuk mengetahui seberapa baik siswa mereka belajar apa yang mereka diajarkan. Gabel 1993 388-390 mengkategorikan asesmen ke dalam kedua kelompok besar yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang tergolong ke dalam asesmen alternatif non- tes adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat, penilaian diri self assessment, portofolio, observasi, diskusi dan interviu wawancara. Asesmen dalam pelaksanaannya dapat digunakan sebagai sarana untuk memonitor perkembangan belajar siswa, sebagainama yang ungkapkan oleh Wiggins 1984 bahwa asesmen merupakan sarana yang secara kronologis membantu guru dalam memonitor siswa. Oleh karena itu, menurut Popham 1995 asesmen sudah seharusnya merupakan bagian dari pembelajaran, bukan merupakan hal yang terpisahkan. Asesmen pada hakikatnya menitikberatkan pada penilaian proses belajar siswa Resnick ,1985. Berkaitan dengan hal tersebut, Marzano et al. 1994 menyatakan bahwa dalam mengungkap penguasaan konsep siswa, asesmen tidak hanya mengungkap konsep yang telah dicapai, akan tetapi juga tentang proses perkembangan bagaimana suatu konsep tersebut diperoleh. Dalam hal ini asesmen tidak hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa, akan tetapi juga kemajuan belajarnya. e. Hubungan Evaluasi , tes, pengukuran dan 2003 mengungkapkan bahwa asesmen lebih ditekankan pada penilaian proses. Sementara itu evaluasi lebih ditekankan pada hasil belajar. Apabila dilihat dari keberpihakannya, menurut Stiggins 1993 asesmen lebih berpihak kepada kepentingan siswa. Siswa dalam hal ini menggunakan hasil asesmen untuk merefleksikan kekuatan, kelemahan, dan perbaikan belajar. Sementara itu evaluasi menurut Rustaman 2003 lebih berpihak kepada kepentingan evaluator. Yulaelawati 2004 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan antara evaluasi dengan asesmen. Evaluasi evaluation merupakan penilaian program pendidikan secara menyeluruh. Evaluasi pendidikan lebih bersifat makro, meluas, dan menyeluruh. Evaluasi program menelaah komponen-komponen yang saling berkaitan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Sementara itu asesmen merupakan penilaian dalam scope yang lebih sempit lebih mikro bila dibandingkan dengan evaluasi. Seperti dikemukakan oleh Kumano 2001 asesmen hanya menyangkut kompetensi siswa dan perbaikan program Harlen 1982 mengungkapkan perbedaan antara asesmen dan evaluasi dalam hal metode. Evaluasi dinyatakan menggunakan kriteria dan metode yang bervariasi. Asesmen dalam hal ini hanya merupakan salah satu dari metode yang dipilih untuk evaluasi tersebut. Selain dari itu, subyek untuk asesmen hanya siswa, sementara itu subyek evaluasi lebih luas dan beragam seperti siswa, guru, materi, organisasi, dll. Pengukuran, Tes, dan evaluasi dalam pendidikan berperan dalam seleksi, penempatan, diagnosa, remedial, umpan balik, memotivasi dan membimbing. Baik tes maupun pengukuran keduanya terkait dan menjadi bagian istilah evaluasi. Meski begitu, terdapat perbedaan makna antara mengukur dan mengevaluasi. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu. Dengan demikian pengukuran bersifat kuantitatif. Sementara itu evaluasi adalah pengambilan suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk Dengan demikian pengambilan keputusan tersebut lebih bersifat kualitatif Arikunto,2003; Zainul & Nasution, 2001. Setiap butir pertanyaan atau tugas dalam tes harus selalu direncanakan dan mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar Jacobs & Chase, 1992. Sementara itu tugas ataupun pertanyaan dalam kegiatan pengukuran measurement tidak selalu memiliki jawaban atau cara pengerjaan yang benar atau salah karena measurement dapat dilakukan melalui alat ukur non-tes. Maka tugas atau pertanyaan tersebut bukanlah tes. Selain dari itu, tes mengharuskan subyek untuk menjawab atau mengerjakan tugas, sementara itu pengukuran measurement tidak selalu menuntut jawaban atau pengerjaan tugas. Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan. Penilaian bersifat kualitatif. Yulaelawati 2004 menekankan kembali bahwa scope asesmen hanya mencakup kompetensi lulusan dan perbaikan cara belajar siswa. Jadi hubungannya lebih pada peserta didik. Ruang lingkup evaluasi yang lebih luas ditunjukkan dengan cakupannya yang meliputi isi atau substansi, proses pelaksanaan9 program pendidikan, kompetensi lulusan, pengadaan dan peningkatan tenaga kependidikan, manajemen pendidikan, sarana dan prasarana, dan pembiayaan. Kumano 2001 mengungkapkan bahwa meskipun terdapat perbedaan makna/pengertian, asesmen dan evaluasi memiliki hubungan. Hubungan antara asesmen dan evaluasi tersebut digambarkan sebagai berikut. Evaluation “to evaluate the data which was collected through assessment” Assessmen “the process of collecting data which shows the development of learning” Aikenhead, Kumano 2001. Menurut Zainul & Nasution 2001 Hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah sebagai berikut. Evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating, dan lain-lain. Zainul dan Nasution 2001 menyatakan bahwa guru mengukur berbagai kemampuan siswa. Apabila guru melangkah lebih jauh dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan nilai atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah melangkah lebih jauh menjadi Bagaimana memberikan pengertian tentang Obyek Penilaian Pendidikan dan unsur apa yang terdapat Pengertian Objek PenilaianObjek penilaian evaluasi Yaitu segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu. Biasa disebut juga dengan sasaran Penilaian Pendidikan 1. Aspek Kognitif Misalnya, kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan sebagai taruna Akademi Angkatan Laut tentu harus dibedakan dengan kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan pada sebuah perguruan tinggi agama Aspek Afektif Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar keluar3. Aspek Psikomotor Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, yang menampakkan bentuknya dari tingkah lakunya. B. Unsur-unsur Objek Penilaian Pendidikan1 InputCalon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. 2 KemampuanUntuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude KepribadianKepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu, informasi tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau pesonality SikapSikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Sikapi merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengukur keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa skala, maka lalu disebut skala sikap atau attitude IntelegensiUntuk mengetahui tingkat inteligensi digunakan tes inteligensi di kenal dengan nama tes Binet-Simon. Tes-tes yang lain misalnya SPM, Tintum, dan sebagainya. Dari hasil tes akan diketahui IQ Intelligence Quotient, tingkat intelektual siswa yang Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara laina Kurikulum/materib Metode dan cara penilaianc Sarana pendidikan/mediad Sistem administrasie Guru dan personal lainnyaIV. Jelaskan,Langkah yang harus dilakukan bagi seorang guru dalam proses pengembangan alat evaluasi agar diperoleh instrumen yang valid dan reliable!Langkah yang harus dilakukan bagi seorang guru dalam proses pengembangan alat evaluasi agar diperoleh instrumen yang valid dan reliable yakni a. Tahapan persiapan,Pada tahapan ini bahan-bahan yang diperlukan untuk menyusun alat evaluasi dihimpun, bahan-bahan tersebut meliputi 1 Tujuan Pengajaran. Yakni bentuk perilaku yang akan dievaluasi. Bila evaluasi dilakukan secara formatif tujuan pengajaran di samping untuk kepentingan evaluasi, juga dalam rangka pengembangan sistem pengajaran system instructional. Bila evaluasi dilakukan sebagai evaluasi sumatif atau untuk kepentingan diagnostik maupun penempatan, maka perumusan tujuan disesuaikan dengan maksud tertentu. Dalam perumusan tujuan perlu diperhatikan aspek yang akan diukur berdasarkan klasifikasi taxonomi Menentukan ruang lingkup dan urutan bahan berpedoman pada kisi-kisi yang dibuat. Dalam hal ini perlu diperhatikan pula penggunaan sumber bahan yang representatif, sehingga dalam mengambil sample bahan yang akan dievaluasikan betul-betul mencerminkan tentang berbagai aspek yang akan diukur. Hal ini terutama sekali berlaku bila bukan evaluasi formatif yang akan Menuliskan butir-butir soal dengan bentuk sebagaimana direncanakan dan dibuat dalam Bila evaluasi dilaksanakan selain untuk kepentingan evaluasi formatif, soal yang dibuat perlu diuji coba terlebih dahulu sebelum diperbanyak sesuai dengan Tahapan pelaksanaanEvaluasi formatif dilaksanakan setiap kali dilakukan pengajaran terhadap satu unit pelajaran tertentu. Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program, apakah semester atau kelas terakhir Evaluasi Belajar Tahap Akhir termasuk pula evaluasi sumatif. Evaluasi diagnostik dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Jadi, dalam Melaksanakan kegiatan evaluasi harus disesuaikan dengan maksud tertentu. c. Tahap pemeriksaanPenentuan dan pengolahan angka atau skor. Dalam memeriksa pekerjaan hasil evaluasi seharusnya digunakan kunci jawaban, baik untuk evaluasi dengan test essay ataupun t6es obyektif. Hal ini disamping untuk mempermudah pemeriksaan juga untuk menghindari unsur subyektif dalam memberikan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan masih dalam bentuk angka mentah. Agar kita memperoleh angka masak angka terjabar perlu dilakukan pengolahan dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Untuk menghasilkan angka terjabar ini dasar penentuan angka disesuaikan dengan acuan yang digunakan, apakah aduan petokan ataukah acuan Observasi sebagai alat penilain nontes, mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Tulislah selengkapnya dan mengapa demikian ?Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenati berbagai fenomena yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dan mengukur factor-faktor yang diamati khususnya kecakapan social. Berikut ini beberapa karakteristik dari observasi, yaitu1. Mempunyai tujuan2. Bersifat ilmiah3. Terdapat aspek yang diamati4. PraktisSedangkan secara lebih lanjut, terdapat tiga jenis observasi, yaitu1. Observasi partisipan, dimana pengamat ikut andil dalam kegiatan kelompok yang sedang Observasi sistematik merupakan observasi dengan menggunakan kerangka yang berisi faktor-faktor yang ingin diteliti yang telah dikategorikan terlebih dahulu secara Observasi Eksperimental meupakan observasi dimana pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok yang diamati namun dapat mengendalikanunsur-unsur tertentu sehingga tercipta tujuan yang sesuai dengan tujuan observasi. Observasi jenis ini memungkinkan evaluator untuk mengamati sifat-sifat tertentu dengan langkah-langkah penyusunan pedoman observasi adalah1. Merumuskan tujuan observasi2. Membuat kisi-kisi observasi3. Menyusun pedoman observasi4. Menyusun aspek-aspek yang ingin diobservasi5. Melakukan uji coba pedoman observasi6. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba7. Melaksanakan observasi8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasiSama halnya dengan instrument evaluasi yang lain,obsevasi memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan yaituKelemahanØ Pelaksanaannya sering terganggu keadaan cuaca atau kesan yang kurang baik dari observer maupun Masalah yang sifatnya pribadi sulit Apabila memakan waktu lama, akan menimbulkan Observasi cocok dilakukan untuk berbagai macam Observasi cocok untuk mengamati Banyak aspek yang tidak dapat diukur dengan tes tetapi bisa diukur dengan Pustaka Anas Sudijono. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta Raja Grafindo. Postedby Pendidikan Dan Pengajaran on. Unsur-unsur Disiplin dalam Pendidikan. Dengan adanya disiplin diharapkan pendidik mampu mendidik siswa agar berlaku sesuai dengan standart kelompok sosialnya (sekolah), Hurlock EB dalam bukunya "Psikologi Perkembangan", menjelaskan bahwa ada empat unsur dalam membentuk disiplin yaitu : 1. vTzmYhS.
  • d3xcezcmg7.pages.dev/338
  • d3xcezcmg7.pages.dev/418
  • d3xcezcmg7.pages.dev/200
  • d3xcezcmg7.pages.dev/431
  • d3xcezcmg7.pages.dev/127
  • d3xcezcmg7.pages.dev/347
  • d3xcezcmg7.pages.dev/428
  • d3xcezcmg7.pages.dev/225
  • pertanyaan tentang unsur unsur pendidikan